BAB
ISIM-ISIM YANG MARFU’
- Isim yang marfu’
adalah isim yang dirofa’kan dengan salah satu tanda rofa’ yang empat ( 4 )
yaitu dhommah, waw, alif, dan nun.
- Isim – isim yang
dirofa’kan itu ada tujuh (7) :
1.Fail (pelaku pekerjaan)
2.Naibul fail (pengganti pelaku)
3.Mubtada (subjek)
4.khabar (prediket)
5.Isim kana (ﮐﺂَﻥ ) dan isim saudara – saudara
kana (ﻦﻛﺂ )
6.Khabar inna
(ﻦاِ) dan isim saudara – saudara inna (ناِ)
7.Tabi’ ( yang mengikut kepada yang
marfu’ ).
1) Naat (
sifat )
2) Ataf (
kata penghubung )
3) Taukid (
penguat/penegas )
4) Badal (
pengganti )
- Kalau da isim yang marfu’ I’rabnya
adalah salah satu dari ism yang 7 :
1.1 BAB FAIL ( PELAKU PEKERJAAN )
Fail adalah :
Artinya : Fail adalah yang didahului oleh fi’il ( yang dibina bagi fail ) atau
yang menyerupai fi;il dengan cara melekat fi’il dengan fail atau dengan cara
terjadi fi’il dari fail.
-
Isim terbagi dua :
1)
Sharih ( benar – benar isim )
2)
Muawwal ( Fi’il
yang dipalingkan ma’nanya kepada isim )
-
Fi’il terbagi dua :
1)
Lazim ( yang
hanya berkehendak kepada fail ) instransitif.
2)
Mut’addi (
yang berkehendak kepada fail ) transitif.
-
Sabah fi’il terbagi empat :
1) Isim fail
2) Amtsilah muballagah
3) Sifat masyabahah
4) Isim tafdhil
Contoh : menyandarkan fi’il kepada fail atas
cara melekat fi’il pada fail :
Telah mengetahui si Zaid (ﻋﻠﻢ) fi’il madhi ( ﺰَﻴﺪ) Fail
-
Pengetahuan itu melekat pada diri si Zaid.
Contoh : Menyandarkan fi’il kepada fail atas cara
terjadi fi’il dan fail
ﻗﺎﻡﺰَﻴﺪ: telah berdiri si zaid (ﻗﺎﻡ) fi’il madhi (ﺰَﻴﺪ )fail.
-
Perbuatan berdiri itu terjadi dari si Zaid
-
Contoh fail dari isim fail (ﻤﺨﺗﻟﻒﺍَﻟﻭﺍﻧﻪ ) artinya :
berbeda warnanya
I’rabnya (ﺨﺗﻟﻒ ) isim fail (ﺍَﻟﻭَﺍﻥ) fail dari (ﻤﺨﺗﻟﻒ ) dan ( ﻩُ ) mudhofun ilaih.
- Contoh Fail dari amtsilah
mubalagah (ﺍَﺿﺮﺍﺐﺰَﻴﺪ ) artinya adalah bersangatan memukul si Zaid.
I’rabnya (أَ ) istifamnya ( kalimat tanya ) (ﺿﺮﺍﺐ ) amtsilah mubalagah
( ﺰَﻴﺪ
) fail dari ( ﺿﺮﱠﺍﺐ )
- Contoh fail sifat musyabhah (ﻭَﺠﻬﻪﺤﺴﻥ ) artinya yang baik wajahnya.
I’rabnya (ﺤﺴﻥ)sifat musyabahah (ﻭَﺠﻪ) fail dari (ﺤﺴﻥ ) dan (٥ُ ) mudhofun ilaih.
-
Contoh fail dari isim tafdhil
(
ﺍﻠﻜﺤﻞُﻣﻧﻪُﻔﻰﻋﻴﻥِﺯَﻴﺪﻣﺎﺮَﺍَﻴﺖُﺮَﺠﻼًﺃَﺤﺴﻥَﻔﻰﻋﻴﻨﻪِ )
Artinya : Aku tidak melihat seorang laki –laki yang lebih baik dimatanya celak
dari celak yang ada pada mata si Zaid.
- I’rabnya
(ﻣﺎ) huruf nafi ( huruf yang
berarti tidak ) ( ﺭَﺃَﻱْ ) fi’il madhi ُﺕ
Fail ( ﺭَﺟﻼ ) maf’ul bih (ﺃَﺤﺴﻥ ) isim tafdhil, menjadi naat
dari (ﺟﻸَﺮ ) dan
(فِ ) hurif jar ( ﻋﻴﻥ ) dijarkan oleh (فِ ) dan (ﻩِ ) mudhofun ilaih
- Contoh fail yang berasal dari fiil yang
ditakwilkan ( yang diplingkan ma’nnya kapada isim ) ( ﺃَﻠﻢْﻴﺄْﺖِﻠﻠﺬِﻴﻥَﺃَﻤﻨﻮﺍﺃَﻥْﺗﺧﺸﻊَﺒﻬﻢ )
Artinya : Apakah belum datang waktunya bagi orang – orang yang beriman untuk
tunduk hati mereka.
I’rabnya : (ﺃ) huruf istifam ( ﺁﻡ ) huruf nafi (ِﻥﯿﺎ ) fi’il mudhori’
( ﻠِﻠﱠﺬِﻴْﻥَ )jar dan majrur (ﺃَﻤﻨﻮﺍ) fi’il madhi (ﻮ ) fail (ﻥﺃ) huruf masdar dan huruf nasab ( ﺗﺧﺸﻊ ) fi’il mudhari ( ﻘﻠُﻮﺐُ ) fail ( ﻫﻢ ) mudhofun ilaih.
-
( ﺍَﻥْﺗﺧﺸﻊَﻘﻠﻮﺍﺒﻬﻢ ) ditakwilkan / dipalingkan kepada isim yang menjadi fail dari
(ﻴﺄﻥ ) takwilnya adalah
(ﻉُﻗﻠﻮﺍﺒﻬﻢﻴﺄْﻥِﻠﻠﺬﻴﻥﺃَﻤﻧﻮﺍﺨﺷﻮْﺍﺃَﻠﻢْ )
PEMBAGIAN
FAIL
Fail terbagi dua :
1. Zahir (
tampak )
2. Mudhmar (
tersembunyi )
Zhohir ada delapan (8)
a.
Isim mufrad contoh ( ﻗﺎﻞَﻗﺎﺾ ) telah
berkata qdhi / ﺠﺎﺀﺯﻴﺪ
b.
Mutsanna muzakar ( ﻮﺍﻠﺪﺍﻥﻴﺷﺗﻐﻞ ) sedang sibuk
kedua orang tua / ﺠﺎﺀَﺍﻠﺯﻴﺪﺍﻥ
c.
Jamak muzakar (ﺼﻟﻰﺍﻠﻣﺴﻟﻣﻥ) telah shalat
orang yang muslim / ﺠﺎﺀَﺍﻠﺯﱠﻴْﺪُﻮْﻥَ
yang salim.
d.
Jamak taksir muzakar ( ﻴﺗﻌﻟﻢُﺍﻠﻁﻼَﺐ )sedang
belajar siswa – siswa / ﺠﺎﺀﺍﻟﺭﺠﺎﻝ
/ untuk muakkar
e.
Mufrad mu’annast ( ﺠﺄَﺖْﻔﺎﻄﻤﺔُ ) telah datng
fatimah / ﺠﺄَﺖﻫﻧﺪ
f.
Mutsana mu’annast (ﺘﺼﻟﻰﺍﻟﻤﺆﻤﻧَﺘﺎﻥ) sedang shalat dua perempuan
ﺠﺎﺀﺖﺍﻟﻬﻧﺪﺍﻥِ / mukmin
g. Jamak
mu’snnast yang salim (ﻘﺎﻤﺖِﺍﻟﻤﺴﻟﻤﺎﺖ) telah berdiri banyak perempuan muslim / ﺠﺎﺀﺖﺍﻟﻬﻧﺪﺍﺖ
h.
Jammak taksir mu’annast (ﺍﻟﻬﻧﻮﺪﺠﺎﺋﺖ) telah datang
beberapa si hindun / ﺠَﺎﺀَﺖِﺍﻟْﻬُﻧُﻮْﺪُ
/ untuk muannas
MUDHAMAR ADA
14
a.
Murfad muzakkar ghaib (َﺃﻜﺮﻢ ) failnya (ﻫﻮ ) yang
ditakdirkan.
b.
Mussana muzakkar ghaib ( َﺃﻜﺮَﻤﺎ ) failnya alif ( ﺍ )
c.
Jamak muzakar ghaib ( َﺃﻜﺮﻤﻮﺍ ) failnya waw (ﻮ )
d.
Mufrad mu’annast ghaibah ( َﺃﻜﺮَﻤﺖ) failnya ( ﻫﻰ ) yang
ditakdirkan.
e
Mutsanna mu’annast ghaibah ( َﻤﺎﺖَﺃﻜﺮ ) failnya alif ( ﺍ )
f.
Jamak mu’annast ghaibah ( َﺃﻜﺮَﻤﻥ ) failnya nun ( ﻥ )
g.
Mufrad mukhotob muzakkar ( َﺃﻜﺮﻤﺖ )failnya ta ( ﺖ )
h.
Mutsana mukhotob muzakkar ( َﺃﻜﺮَﻤﺘﻤﺎ ) failnya ta ( ﺖ )
i.
Jamak mukhotob muzakkar (ﻤﺘﻢَﺃﻜﺮ ) failnya ta ( ﺖ )
j. Mufrad mu’annast
mukhotobah ( َﺃﻜﺮَﻤﺖ ) failnya ta ( ﺖ )
k.
Mutsana muannats mukhotobah ( ََﺃﻜﺮﻤﺘﻤﺎ ) failnya ta ( ﺖ )
l.
Jamak muannast mukhotobah ( َﺃﻜﺮَﻤﺗﻥ ) failnya ta (ﺖ )
m.
Mutakallim wahdah ( َﺃﻜﺮَﻤﺖ ) failnya tu ( ﺖ )
n.
Mutakallim ma’ghair ( َﺃﻜﺮَﻤﻧﺎ )failnya na ( ﻨﺎ )
- Huruf
yang menghubungi ta ( ﺖ ) bukan bagian dari fail, yang fail adalah ta satu – satunya.
KETENTUAN
FAIL
Bagi
Fail ada tujuh (7) ketentuan.
1. Fail wajib
rofa’
2. Fail wajib
terlekat sesudah fi’il
3.
Fail tidak
boleh dibuang, apa saja bentuk fi’il wajib pakai fail baik madhi, maupun
mudhori’ dan amar
4.
Fi’il harus
dalam bentuk mufrad sekalipun failnya mustanna atau jamak.
5.
Harus
ditaknis fi’il bila failnya muannast dan tidak terbatas dengan fi’il dengan
cara menambahkan ta ta’nis pad fi’il madhi.
Contoh : (ﺮَﺠﻌﺖِﺍﻠﻂﺎﻠﺑﺔ )
Telah
pulang murid perempuan dan dengan memakaikan huruf mudhoro’ah ta pada fi’il mudhori’.
Contoh
: (ﺮﺠﻌﺖﺍﻠﻂﺎﻠﺒﺎﺖ ) ( sedang atau akan pulang murid – murid perempuan )
-
Kalau antara fi’il dan fail ada yang membatasi maka boleh menta’niskan
fi’il boleh juga tidak. Contoh :
-
(ﺍﻠﻤﺤﺎﺿﺮﺓﻁﺎﻠﺑﺎﺖﺑﻌﺪﺍﻧﺗﻬﺎﺀﺮﺠﻊ ) artinya telah pulang setelah selesai muhadharah murid –
murid.
I’rabnya (ﺮﺠﻊ ) fi’il madhi (ﺑﻌﺪ ) zaraf (ﺇﻧﺗﻬﺎﺀِ ) mazruf
(ﺍْﻤﺤﺎﻀﺮﺓ) mudhofun ilaih (ﻂﺎﻠﺒﺎﺕ ) fail dari (ﺮﺠﻊ )
(ﺮﺠﻊ ) muzakar dan (ﻂﺎﻠﺒﺎﺕ ) muannats. Dan kalau dikatakan
(ﺮَﺠﻌﺕ ) boleh juga.
6.Kalau
fi’ilnya muta’addi sesudah fi’il ada fail kemudian maf’ul.
Contoh : (ﻴﻜﺗﺐْﺍﻠﺗﻼَﻣﻴﺫﺩﺮﺴﺎ) sedang menulis murid – murid
akan pelajaran.
I’rabnya (ﻜﺘﺐ ) fi’il mudhari’ (ﺍﻠﺗﻼَﻣﻧﺫ )fail ( ﺩﺮﺴﺎ ) maful.
-
Tapi sering juga mafulnya didahului dari fail.
Contoh : ( ﻗﺩﻧﺼﺮﻜﻢﺍﷲ ) Sungguh telah menolong akan
kamu allah.
I’rabnya : (ﻗﺩ ) huruf tahqiq (ﻧﺼﺮ ) fi’il madhi (ﻜﻢ ) maful bih ( ﺍﷲ ) fail.
7.Boleh
membuang fi’il bila ia menjadi jawab
Contoh : (ﻋﻠﻰﻣﻥﺧﺮﺝ؟ ) Siapa yang keluar ?. Ali
Takdirnya ( ﻣﻥﺧﺮﺝﺧﺮﺝﻋﻠﻰ ) siapa yang keluar ?. yang keluar Ali.
BAB NAIBUL
FAIL
Naibul fail adalah
ﻫﻮﺍﻻِﺴﻢﻠﻤﺮﻔﻭﻉﺍﻠﺬﻯﻠﻢﻳﺬﻜﺮﻤﻌﻪﻔﺎﻋﻠﻭﺍُﻗﻳﻢَﻫﻭَﻤﻗﺎﻤﻪُﻔﺼﺎﺮَﻤﺮﻔﻭﻋﺎﺒﻌﺪﺃﻥﻜﺎﻥَﻤﻧﺼﻭﺒﺎﻭﻋﻤﺪﺓًﺒﻌﺪﺃﻥﻜﺎﻥﻔﺿﻠﺔ ﻔﻼَﻴﺠﻭﺰﺤﻔﻪُﻭﻻﺘﻗﺪِﻴﻤﻪﻋﻠﻰﺍﻠﻔﻌﻞ
Artinya : Isim
yang marfu’ yang tidk disebutkan failnya dan ditempatkan dia pada tempat fail,
maka jadi isim itu marfu’ sesudah mansub dan jadi dia umdah ( pokok atau bagian
dari fi’il ) sesudah ada dia fudhlah ( pelengkap ), tidak boleh dibuang dan
tidak boleh terdahulu dari failnya.
Naib fail hanya ada pada fi’il yang muta’addi (
transitif )karena yang akan menjadi naibul fail itu pada asalnya adalah maful.
Contoh :
( ﺿﺮﺐﺰﻴﺪﺍﻠﻜﻠﺐ )
Artinya : Telah
memukul si Zaib akan anjing.
I’rabnya : (ﺿﺮﺐ ) fi’il madhi (ﺰَﻴﺪ) fail (ﺍَﻠﻜﻠﺐ) maful bih
Caranya :
a. Dihazafkan fail yaitu ( ﺰﻴﺪ )
b. Diletakan maful pada tempat fail yaitu ( ﺍﻠﻜﻠﺐ )
c. Dirubah fi’ilnya jadi dibina bagi maful ( kalimat
pasif ) dengan cara mendhommahkan awalnya dan mengkhasrahkan huruf yang sebelum
akhirnya.
Maka jadi dia ( ﺿﺮﺐﺍﻠﻜﻠﺐ ) artinya telah dipukul
anjing
I’rabnya : (ﺿﺮﺐ) fi’il dibina bagi maful / bina bagi majhul ( kalimat pasif ).
(ﺍﻠﻜﻠﺐ ) Naib fail (
pengganti pelaku ).
Cara membuat fi’il dibina bagi maful pada
fi’il mudhori’ yaitu mendhommahkan
huruf mudhoro’ah dan memfathahkan
huruf yang sebelum akhir, contoh (ﻴﻧﺼﺮ ) Sedang / akan menolong menjadi (ﻴﻧﺼﺮ) sedang / akan ditolong.
- Naibul
fail juga ada dari isim maful contoh : (ﻫﻮَﻤﺤﻤﻮﺪ
ﺧﻠﻗﻪ) Artinya dia yang dipuji akhlaknya
- I’rabnya (ﻫﻮ) mubtaba (َﻤﺤﻤﻮﺪ ) khabar sigatnya isim maf’ul dan
(ﺧﻠﻖ ) naib fail dari (ﻤﺤﻤﻮﺪ ) dan (ﻩ ) mudhafun laih.
Alasan menghazafkan fail.
1. Karena
sudah kenal dengan fail contoh (ﺧﻠﻖﺍﻻِﻧﺴﺎﻥ) telah diciptakan manusia. Semua
orang tahu bahwa yng menciptakan adalah Allah mka dihazafkan failnya yaitu
Allah asalnya adalah (ﺧﻠﻖﺍﷲﺍْﻻِﻧﺴﺎﻥ )
2. Karena
tidak tahu dengan si fail contoh (ُﺳﺮﻖَﺍﻠﺒﻳﺕ ) telah dicuri rumah kita tidak
tahu siapa pelaku pencurian.
3. Ingin
menyembunyikan fail supaya orang ragu. Contoh ( ﺮﻜﺐﺍﻠﺤﺼﺎﻥ ) telah dikendarai kuda kita
kenal dengan si pengendara tapi tidak mau menyebutkan supaya orang ragu.
4. Karena
takut dengan si fail contoh ( ﺿﺮﺐﺰﻳﺪ ) telah dipukul si zaid. Kita kenal siapa orang yang memukul
tapi takut menyebutkannya, kalau disebutkan mungkin dia akan marah.
5. Untuk
memulyakan si fail (ﻋﻤﻞﻋﻤﻞﻤﻧﻜﺮ ) telah dikerjakan pekerjaan yang mungkar.
Kita tahu orang yang memperbuat yang mungkar,
karena selama Ini dia orang yang terpandang untuk memuliakannya dihazafkan
supaya jangan jatuh harga dirinya.
6. Karena
tidak ada manfaat menyebutkannya ( ﻤﺴﺢﺍﻠﺴﺒُﻮﺮﺓ ) telah dihapus papan tulis.
Disebutkan atau tidak disebutkan orang yang
menghapuskannya tidak akan ada faedahnya.
-
Kalau pada kalimat itu ada beberapa maf’ul maka yang akan dijadikan naib fail
adalah maful yang pertama, dan yang lain tetap mansub menjadi maful juga
Contoh : ( ﺍَﻋﻂﻰﺒﻜﺮﺰَﻳﺪﺍﺪِﺮﻫﻤﺎ )
Artinya Telah memberikan aibakar
akan sizaid akan uang.
- I’rabnya : ( ﺍَﻋﻂﻰ ) fi’il madhi (ﺒﻜﺮ ) fail ( ﺰَﻳﺪﺍ ) maful pertama
( ﺪﺮﻫﻤﺎ ) maful kedua.
-
Dijadikan bina bagi mafil ( ﺍﻋﻂﻰﺰﻳﺪﺪﺮﻫﻤﺎ ) artinya telah diberi sizaid
uang
-
I’rabnya ( ﺍﻋﻂﻰ ) fi’il madhi bina bagi maful ( ﺰَﻳﺪ ) naib fail
( ﺪﺮﻫﻤﺎ ) mafulbih
-
Kalau ingin membuat fi’il bina bagi maful dari fi’il lazim boleh juga
syaratnya nibul failnya harus.
1. Jar majrur contoh ( ﻔﺮﺡ ﺒﻪ )
2. Zhoraf contoh (ﺴﻳﺮﻳﻮﻢﻜﺎﻤﻝ )
3. Masdar contoh (ﻔﻰﺍﻠﻧﻬﺎﺮﻳﻐﺗﺴﻝﻏﺴﻝ )
- Ketentuan naib fail sama dengan
ketentuan – ketentuan fail
- Pembagian naib fail sama dengan
pembagian fail
- Penentuan muzakar dan muannats fi’il
yang dibina bagi majhul tergantu
pada maful bih yang akan menjadi naib fail.
Terutama dalam memakai huruf midhoro’ah jangan sampai tertipu dengan
Huruf mudhoro’ah yang ada :
Contoh : (ﺗﻀﺮﺐﺍﻠﻔﺎﻁﻤﺔ ) kalau bina bagi fail
( ﻴﻀﺮِﺐُﺯَﻴﺪُﺍﻠﻔﺎﻁﻤﺔ )
BAB MUBTADA
( SUBJEK ) DAN KHABAR ( PREDIKET )
-
Mubtada sama dengan subjek atau pokok kalimat
-
Khabar sama dengan prediket atau sebutan
-
Mubtada dan khabar adalah dua isim yang dari keduanya disusun kalimat yang
berfaedah :
-
Mubtada ialah :
(ﺍَﻠﻤﺒﺗﺪﺍﺍﻻﺴﻡﺍﻠﻤﺮﻔﻮْﻉُﺍْﻠﻌﺎﺮِﻱﻋﻥﺍﻠﻌﻮﺍﻤﻞﺍﻠﻠﻔﻅﻴﺔ )
Artinya : Mubtada
ialah isim yang marfu’ yang kosong dari amil lafziah.
-
Yang merofa’kan mubtada adalah ibtida ( permulaan ) ﻜﻮﻥﺍﻻﻢﺍﻻْﺠﺮﺪﻋﻥِﺍْﻠﻌﻮَﺍﻤﻞِ
-
Mubtada ada dua dua pembagian :
1.Zhohir
2.Mudhmar
-
Kedua –duanya sudah terdahulu dalm bab fail
-
Mubtada zahir ada dua pembagian
1. Mubtada yang berkehendak kepada khabar
contoh : ( ﺍﷲُﺮَﺒﻧﺎ )
2.
Mubtada yang berkehendak kepda fail sadda masadda khobar ( fail yang
Menempati tempat khobar, yang ini kalau mubadanya
terdiri dari isim wasaf ( isim fail dan isim maful yang didahului olh nafi atau
istifham. )
Contoh : ( ﺍَﻗﺎﺋﻢﺰَﻴﺪ ) artinya adakah yang berdiri si zaid.
‘Irabnya (ﺃَ)istifham ( ﻘﺎﺌﻢ ) sighatnya
isim fail ‘Irabnya mubtada
( ﺰَﻴﺪ ) fail sadda
musadda khobar.
( ﻤﺎﻘﺎﺌﻢﺍﻠﺰَﻴﺪﺍنِ ) artinya tidak yang berdiri dua orang zaid.
‘Irabnya : ( ﻤﺎ ) huruf nafi ( ﻘﺎﺌﻢ ) isim fail jadi mubtada
( ﺍَﻠﺰَّﻴﺪﺍنِ ) fail sadda
musadda khobar.
KETENTUAN – KETENTUAN MUBTADA
Ketentuan mubtada ada 5 :
1. Wajib rofa’ contoh : (ﻤﻨﺼﻮﺮﺍَﻠﺤﻖْ ) artinya kebenaran itu di bela.
‘Irabnya : (ﺍَﻠﺤﻖ) murtada marfu’ (ﻤﻨﺼﻮﺮ ) khabar marfu’
2. Harus isim yang ma’rifah atau
nakirah yang berfaedah contoh :
(ﺍﷲﻤﺤﻤﺪﺮﺴﻮﻞ)
(ﻤﺤﻤﺪ)mubtada dia ma’rifah dengan isim alam (ﺮﺴﻮﻞ) khabar (ﺍﷲ) mudhofun ilaih.
3. Mubtada boleh di hafazkan kalau ada bukti yang
menunjukkan contohnya pada jawab dari
pertanyaan. (کَﻴْﻒﺤﺎﻠﻚ) bagaimana
keadaanmu.
Irabnya ( کَﻴْﻒَ ) khabar muqaddam ( khabar yang di dahulukan )
( ﺤﺎﻞ ) mubtada muakhar ( mubtada yang dikemudiankan )
(ﻚ) mudhofun alaih :
- Lalu dijawab dengan kalimat (ﺒﺨﻴﺮ) artinya baik-baik ‘irabnya khabar mudtadanya di hafazkan
seharusnya di jawab dengan (ﺍﻧﺎﺒﺨﻴْﺮ ) saya baik.
(ﺍﻧﺎ) mubtada (ﺒﺨﻴﺮ ) jar dan
majrur menjadi khabar.
- Maka
menghafakan ( ﺍﻧﺎ ) disini
hukumnya cuma boleh / harus kalau dituliskan juga boleh tidak ada salahnya.
4. Wajib dihafazkan mubtada itu pada
empat tempat :
1) Kalau dia jadi jawab dari qosam (
sumpah ) contoh ( َﻻﺬﻫﺒﻥﻔﻰﺬِﻤﺘﻰِ )
Artinya : pada tanggunganku sunguah aku akan pergi.
I’rabnya (ﻔﻰ ) huruf jar
( ِﺬﻤﺘﻰ ) dijarkan oleh fi (ﻔﻰ) tanda jarnya kasrah.
(ﻱ) mutakallim wahdah jadi mudhofun illaih.
(ﻞ ) huruf jawab dari qosam ( sumpah )
(ﺍﺬﻫﺒﻦ) fi’il mudhori’ fiilnya (ﺃﻧﺎ) yang ditakdirkan, jumlah fi’il
dan fail menjadi khobar, mubtadanya dihazafkan yaitu lafadz (ﻔﺴﻢ) sumpah atau
(ﻋﻬﺪ) janji.
(ﻦ ) huruf taukid tsakilah (
penegas )
Kalimat (ﻘﺳﻢ) / (ﻋﻬﺪ) mubtada disini wajib di
hazafkan tidak boleh
dituliskan.
2)Kalau khobar terdiri dari masdar pengganti fi’ilnya
contoh : ( ﺼﺒﺮﺠﻤﺽﻳﻞ) Artinya : Kesabaran yang baik.
I’rabnya : (ﺼﺒﺮ ) khabar, (ﺣﻤﻴﻝ) naat. Mubtada dihazafkan, yaitu kalimat
(ﺼﺒﺮﻚ) kesabaran engkau. ‘I rabnya (ﺼﺒﺮ ) mubtada (ﻚ ) mudhofun ilaih lengkapnya kalimat itu (ﺼﺒﺮﻚﺼﺒﺮﺠﻤﻳﻞ) tapi tidak boleh menuliskan
kalimat (ﺼﺒﺮﻚ)
3) Kalau khabarnya khusus pujian
dikhususkan pujian ( ﻧﻌﻢ ) atau celaan ( ﺒﺋﺲ )
Contoh : (ﺍﻠﺮﺠﻞﻣﺤﻤﺪﻧﻌﻢ ) artinya : Sebaik – baiknya lelaki Muhammad.
I’rabnya ( ﻧﻌﻢ ) fi’il mudah (
pujian ). ( ﺍﻠﺮﺠﻞ ) fail dari ni’ma.
( ﻤﺤﻤﺪ ) khabar mubtadanya (ﻫﻮ) yang di takdirkan. Asal
kalimatnya
adalah : ( ﻧﻌﻢﺍﻠﺮﺠﻞﻫﻮﻤﺤﻤﺪ )
Contoh celaan :
( ﺒﺋﺴﺖﺍﻠﻤﺮﺍﺓﻫﻧﺪ ) Sejahat – jahat perempuan
Hindun.
I’rabnya : ( ﺒﺋﺴﺖ ) fi’il zam ( celaan ) ( ﺍﻠﻣﺮﺍﺓ ) fail biksa.
( ﻫﻧﺪ ) khabar mubtadnya ( ﻫﻰ ) tidak boleh dituliskan.
Asal kalimat itu adalah ( ﺒﺋﺴﺖﺍﻠﻣﺮﺍﺓﻫﻰﻫﻧﺪ )
4) Kalau khabar hanya berupa sifat saja contoh : ( ﺘﺮﻔﻖﺒﺨﺎﻟﺪﺍﻟﻣﺴﻜﻳﻥ )
Artinya : Kasihanilah oleh engkau si khalid yang miskin.
I’rabnya : (ﺘﺮﻔﻖ ) fi’il Amar, failnya wajib mentakhirkan anta (ﺍﻧﺖ)
(ﺐ ) huruf jar (ﺨﺎﻟﺪ) dijarkan oleh bi ( ﺐ ) ( jar dan majrur )
(ﺍﻟﻣﺴﻜﻳﻥ) sifat dari (ﺨﺎﻟﺪ) yang sudah diputuskan
hukumnya dari man’utnya, namanya naat maqtu’ ( ﻣﻗﻂﻮﻉ ) I’rabnya jadi khabar mubtadanya adalah
(ﻫﻮ ) yang dihazafkan lengkapnya
kalimat itu adalah :
( ﺘﺮَﻔﻖﺒﺨﺎﻟﺪٍﻫﻮﺍﻟﻣﺳﻛﻴﻥ )
5) Wajib
terdahulu dari khabar contoh semua
yang sudah disebutkan di atas, kecuali pada beberapa tempat boleh mentakhirkan
mubtada dari khabar nanti dijelaskan
dalam penjelasan khabar.
- Kadang – kadang ada mubtada itu
dijarkan oleh huruf jar tambahan yaitu bi (ﺐ)
Min (ﻣﻥ) dan rubba (ﺮﺐ ) contoh ( ﺑﺤﺴﺒﻚﺪﺮﻫﻢ ِ
ِ(artinya cukuplah untuk engkau satu dirham.
I’rabnya ( ﺒﺤﺴﺐ ) mubtada dijarkan oleh huruf tamabahan ( ﺰﺍِﺋﺪﺓ ) yang dijarkan hanya lafadznya saja.
(
ﺪﺮﻫﻢ ) khabar dari ( ﺑﺤﺴﺐ
)
-
syarat – syarat bi (ﺐ) dikatakan sebagai huruf tambahan ada lima :
1) Kalau dia
menjadi fail dari kalimat ( ﻛﻔﻰ ) contoh ( ﺑﺎﻠﺪﻴﻥﻛﻔﻰﻴﻛﺫﺐ )
Artinya : telah mencukupi Allah akan jadi
saksi
I’rabnya
( ﻛﻔﻰ ) fi’il madhi ( ﺑﺎﺍﷲ ) jar majrur menjadi fail majrur
dangan
( ﺐ ) tambahan ( ﺷﻬﻴﺪﺍ
) maf’ul bih.
2) Pada
kalimat yang akan jadi maf’ul bih contoh : (ﺒﺎﻠﺪﻴﻦ ﺍﻠﺬﻯﻴﮐﺬﺐ )
Artinya : Orang – orang yang mendustakan
dia akan agama.
I’rabnya
(ﺍَﻟﺬﻯ ) isim mausul mubtada (ﻴﻜﺬﺐ ) fi’il mudhori’ failnya (ﻫﻮ ) jumlah fi’il dan fail menjadi khabar.
( ﺑﺎﻠﺪﻴﻥ ) jar majrur menjadi maful bih.
( ﺍﻠﺪﻴﻥ ) hanya majrur lafadznya saja karena ba ( ﺐ ) huruf jarnya tambahan.
3) Terletak pada mubtad contoh : ( ﺒﺤﺳﺑﻚﺪﺭﻫﻢ ) artinya: cukup untuk kamu satu dirham
I’rabnya ( ﺒﺤﺳﺐ ) mubtada dijarkan oleh ba
tambahan.
( ﻚ ) mudofun ilaih.
( ﺪﺭﻫﻢ ) khobar dari ( ﺒﺤﺳﺐ )
4) Pada hal
yang amuilnya didahului oleh nafi contoh : (ﺋِﺐٍﻤَﺎﺠِﺋْﺖُﺑِﺧَﺎ )
Artinya : Tidak dating aku hal keadaan
kosong.
I’rabnya : ( ﻤﺎ ) huruf nafi
( ﺠﺋﺖ ) fi’il dan fail
( ﺐ
) bi huruf jar ( ﺧﺎﺋﺐٍ ) menjadi hal yang dijarkan oleh ba zaidah
( tambahan ) dia majrur pada lafadz tapi
mansub pada mahal ( tempat )
5) Pada khabar laysa (ﻟﻴﺲ) dan khabar ma ( ﻤﺎ )
Contoh khabarnya laysa ( َﻠﻴﺲﺍﷲُﺑﺎﺣﻜﻢﺍﻠﻠﺣﺎﻜﻤﻴﻥﺃ)
Artinya : Adakah tidak ada Allah seadil – adil orang yang menghukum.
I’rabnya : (
ﺃ ) istifham
( ﻠﻴﺲ ) fi’il madhi yang naksis yang
berkehendak pada isim dan khabar.
( ﺍﷲُ ) isim dari laisa ( ﻠﻴﺲ )
( ﺑﺎﺣﻜﻢ ) khabar dari laia ( ﻠﻴﺲ ) majrur
pada lafadz karena masuk huruf jar
tambahan tetepi dia marfu’ pada
mahal.
( ﺍﻠﺣﺎﻜﻤﻴﻥ ) menjadi mudhofun ilaih.
Contoh khabar ma ( ﻤﺎ ) ( ﻠﻟﻌﺑﻴﺪﻮﻤﺎﺍﷲُﺑﻆﻼﻢ ) artinya dan tidak ada Allah
aniaya bagi hambanya.
I’rabnya ( ﻮ ) ibtida.
( ﻤﺎ ) nafi ( ma nafi yang hijaiah yang eramal merofa’kan isim dan mensabkan khabar.
( ﺍﷲ ) isim dari ma ( ﻤﺎ )
( ﺑﻆﻼﻢ ) jar majrur menjadi khabar
dari ma dan hanya aidah
( ﻠﻠﻌﺑﻴﺪ ) jar dan majrur.
- Min ( ﻤﻥ ) dikatakan huruf tambahan bila
mencukupi tiga syarat
1. Harus ada sebelumnya huruf nafi
atau nahi atau istifham.
2. Isim yang dijarkan harus nakirah
3. Isim yang dijarkan itu harus menjadi fail atau maful bih atau
mubtada.
Contoh yang didahului nafi ( ﻤﺎﺠﺎﺀﺇِﻠﻴﻧﺎﻤﻥﺍﺤﺪ )
Artinya : Tidak datang kepada kami seseorang.
I’rabnya ( ﻤﺎ )nafi
( ﺠﺎﺀ ) fi’il madhi
( ﺇﻠﻴﻧﺎ ) jar dan majrur.
( ﻤﻥﺃﺤﺪ ) jar majrur dengan ( ﻤﻥ ) zaidah menjadi fail dari ( ﺠﺎﺀ )
Contoh
yang didahului nahi ( ﻻَﺗﺪﻥﻤﻥﺃﺳﺪﻔﺗﺳﻠﻢ )
Artinya
: Jangan kamu akan singa maka kamu akan
selamat.
I’rabnya ( ﻻ ) nahi
( ﺗﺪﻥ ) fi’il mudhori
failnya ( ﺍﻧﺕ ) yang ditakdirkan
( ﻤﻥﺍﺳﺪ ) jar majrur dengan (
ﻤﻥ ) zaidah jadi maful.
( ﻒ ) rabithah (
penghubung ) bagi jawab nahi
( ﺗﺳﻠﻢ ) fi’il mudhori’
mansud oleh fa jawab.
Contoh yang didahului istfham ( ﻫﻞﻤﻥﺧﺎﻠﻕﻏﻳﺭﺍﷲ )
Artinya : Adakah Tuhan selain Allah.
I’rabnya : ( ﻫﻞ ) istifham
( ﻤﻥﺧﺎﻠﻕ ) jar majrur dengan (
ﻤﻥ ) zaidah jadi mubtada.
( ﻏﻴﺮ ) khabar dari ( ﻤﻥﺧﺎﻠﻕ )
( ﺍﷲِ ) mudhofun ilaih
- Kalau rubba ( ﺮﺐ ) bukan huruf zaidah tapi hanya syabah zaidah ( serupa tambahan )
NAKIRAH MUFIDAH
Isim yang nakirah itu baru bisa berfaedah kalau ada salah satu yang 12 yaitu
:
1. Kalau dia diidofatkan
contoh : ( ٌﻋﻠﻳﻧﺎﺨﻤﺲﺼﻠﻮﺍﺖﻔﺮﻴﺿﺔ )
Artinya : Lima sholat faardhu atas kami.
I’rabnya : ( ﺨﻤﺲ
) mubtada dia nakirah boleh karena
sudah brfaedah dengan idhofat pada lafdaz ( ﺼﻠﻮﺍﺖ
)
(ﺼﻠﻮﺍﺖ)
Mudhofun ilaih
(ﻔﺮﻴﺿﺔ
) Khabar
( ﻋﻠﻳﻧﺎ
) Jar dan majrur
2. Kalau dia diberi sifat atau naat
contoh : ( ﻋﺒﺩﻤﺆﻤﻥﺨﻳﺮ ) artinya budak yang beriman itu baik. I’rabnya (ﻋﺒﺩ
) mubtada dia nakirah yang berfaedah
denan diberi naat, yaitu: (ﻤﺆﻤﻥ )
(ﻤﺆﻤﻥ
) naat dari ( ﻋﺒﺩ)
(ﺨﻳﺮ
) khabar
3. Bila didahului oleh khabar jar
dan majrur atau zharaf
Contoh : ( ﻮﻠﻬﻡﻋﺫﺍﺐﺍﻠﻳﻡ ) artinya dan bagi mereka azab yang pedih.
Irabnya : (ﻮ
) isti’naf.
( ﻠﻫﻡ
) jar dan majrur manjadi khabar muqaddam ( yang didahulukan )
(ﻋﺫﺍﺐ
) mubtada muakhar ( mubatdanya dikemudiankan dia nakirah, boleh karena sudah berfedah dengan didahului oleh khabar
jar dan majrur.
( ﺍﻠﻳﻡ
) naat dari (ﻋﺫﺍﺐ )
4. Kalau dia terletak sesudah nafi
atau istifham atau izan fijaiyah ( ﺍﺫﺍ
) dengan arti tiba- tiba atau lawla (
ﻠﻮﻻ )
- Contoh yang didahului nafi ( ﻤﺎﺍﺤﺩﻔﻰﺍﻠﺩﺍﺮ
)artinya
Tidak ada salah seorang di
kampung
I’rabnya ( ﻤﺎ
) nafi.
(ﺍﺤﺩ
) mubtada, nakirah, boleh karena
sudah berfedah denan sebab didahului
oleh nafi yaitu ( ﻤﺎ )
(ﻔِﻰﺍﻠﺩﱠﺍﺮِ
) jar dan majrur jadi khabar (ﺍﺤﺩ )
- Contoh yang didahului oleh
istifham ( ﺍَﺇِﻠﻪﻤﻊﺍﷲ ) artinya :
Adakah Tuhan beserta Allah?
Irabnya
: (َﺃ ) istifham
(
ﺍﻠﻪ ) mutada nakirah
( ﻤﻊَﺍﷲ ) zharaf dan mazruf jadi khabar dari (َﺇﻠﻪ
)
- Contoh
yang didahului oleh ( ﻻﻠﻮ ) lawla ( ﻠﻮﻻﻋﻠﻡﻠﺿﻞﺍﻠﻧﺎﺱ
)
sekiranya tidak ada ilmu sungguh
telah sesat manusia.
I’rabnya
: (ﻠﻮ
) syartiyah
(
ﻻ ) nafi
(
ﻋﻠﻡ ) mubtada dia nakirah
boleh karena sudah berfaedah
(
ﻞ ) huruf taukid
(
ﺿﻞ ) fiil madhi
(
ﺍَﻠﻧﺎﺱ ) fail, jumlah fiil dan fail jadi khabar dari ( ﻋﻠﻡ
)
- Contoh
yang didahului oleh ( ﺇِﺬﺍ ) fujaiyah
(
ﺨﺭﺠﺖﺇﺬﺍﺭﺟﻞﻔﻰﺍﻠﺒﺎﺐ )
Artinya
: Aku keluar tiba – tiba seorang laki- laki dipintu :
I’rabnya
: ( ﺨﺭﺠﺖ ) fiil dan fail
( ﺇﺬﺍ
) fujaiyah
(ﺭﺟﻞ
) mubtada nakirah yang berfaedah
(ﻔﻰﺍﻠﺒﺎﺐ ) jar dan majrur menjadi khabar dari (ﺭﺟﻞ
)
5. Kalau dia ( nakirah ) itu beramal seperti amalan
fiil ( merofakan fail dan menasabkan maful ) contoh ( ﻤﻤﺪﻮﺡﺍﻋﻃﺎﺀﻃﻌﺎﻤﺎﻠﻤﺳﻜﻴﻥ )
Artinya
: Pemberian makanan bagi orang miskin
terpuji.
I’rabnya
: (ﺇﻋﻃﺎﺀ ) mubtada dia nakirah
boleh karena berfaedah karena dia beramal ( bekerja sama dengan amalan fiil
yaitu merofakan fail. Failnya adalah
( ﻫﻮ )
Yang
ditakdirkan. Dan mensabkan maful yaitu ( ﻃﻌﺎﻤﺎ
)
(
ﻃﻌﺎﻤﺎ ) maful bih
(ﻠﻤﺳﻜﻴﻥ
) jar dan najrur
(ﻤﻤﺪﻮﺡ
) khabar dari (ﺍﻋﻃﺎﺀ )
6. Kalau nakirah itu berupa
isim mibhan ( isim yang umum pengertiannya ) seperti isim syart, isim istifham,
ma ( ﻤﺎ
) ta’ajjub ( kagum ) dan kam ( ﻜﻢ ) khobariyah ( yang berarti barapa banyak ).
Contoh : Isim syarat ( ﻳﻧﺟﺢﻳﺟﺗﻬﺪ ﻣﻥ
) artinya : Siapa – siapa yang bersungguh sungguh menang dia.
I’rabnya
: (ﻣﻥ
) mubtada dia nakirah yang berfaedah
karena isim mubham.
(ﻳﺟﺗﻬﺪ
)fiil mudhori’ failnya ( ﻫﻮ ) kembali pada (ﻣﻥ
)
Jumlah
fiil dan fail jadi na’at dari (ﻣﻥ
)
(ﻳﻧﺟﺢ
) fiil mudhori’ failnya (ﻫﻮ ) kembali kepada (ﻣﻥ
) jumlah fiil dan fail menjadi khabar
dari (ﻣﻥ
)
Contoh isim istfham ( ﻛﻢْﻜﺗﺎﺒﺎﻠﻙ
) artinya : berapa kitab bagi engkau?.
Irabnya
: ( ﻛﻢ
) istifham dia nakirah jadi mubtada
boleh karena sudah berfaedah.
(ﻜﺗﺎﺒﺎ
) tamyiz.
(ﻠﻙ
) jar dan majrur menjadi khabardari ( ﻛﻢ
)
Contoh ( ﻣﺎ ) ta’ajub ( ﻣﺎﺍﻋﺪﻞﻋﻣﺭ
) artinya alangkah adil si Umar.
I’rabnya
: (ﻣﺎ ) ta’ajub
jadi mubtada dia nakirah boleh karena sudah berfaedah.
(ﺎﺍﻋﺪﻞ
) fiil madhi, failnya (ﻫﻮ ) kembali
kepada (ﻣﺎ )
Jumlah
fiil dan fail menjadi khabar dari ( ﻣﺎ )
(ﻋﻣﺭ
) maful bih.
Contoh : kam ( ﻛﻢ
) khobariyah ( ﻤﻥﻜﺗﺎﺐﻋﻧﺪﻱ ﻛﻢ
) artinya : banyak kitab padaku.
I’rabnya
: ( ﻛﻢ )mubtada dia nakirah boleh karena sidah berfaedah.
(ﻤﻥْﻜﺗﺎﺐ)
jar dan majrur
(
ﻋﻧﺪﻱ ) zharaf dan mazhruf jadi khabar dari ( ﻛﻢ
)
7. Bila nakirah itu mengandung
do’a kebaikan atau kejelekan.
Contoh do’a kebaikan ( ﺴﻼَﻢﻋﻠﻳﻙ
) artinya keselamatan atas engkau.
I’rabnya
(ﺴﻼَﻢ ) mubtada dia nakirah boleh karena sudah berfaedah.
(ﻋﻠﻳﻙ
) jar dan majrur menjadi khabar dari (ﺴﻼَﻢ
)
8. Apabila diatifkan pada isim
ma’rifah atau isim ma’rifah diathafkan pada nakirah.
Contoh nakirah diathafkan pada
ma’rifah.
(
ﺗﻠﻣﻳﺫﻮﺧﺎﻠﺪﻳﺗﻌﻣﺎﻥ )
Artinya : Murid laki – laki dan
kholid sedang belajar keduanya.
I’rab
( ﺗﻠﻣﻳﺫ
) : mubtada dia nakirah boleh.
( ﻮ ) ataf (ﺧﺎﻠﺪ
) diathafkan pada tilmizun (ﺗﻠﻣﻳﺫ )
(ﻳﺗﻌﻣﺎﻥ
) Fiil mudhori’ failnya alif. Jumlah fiil dan fail jadi khabar dari
(ﺗﻠﻣﻳﺫ
)
Contoh
: ma’rifah diathafkan kepada nakirah ( ﺧﺎﻠﺪﻮﺗﻠﻣﻳﺫﻳﺗﻌﻠﻣﺎﻥ ) artinya dan I’rabnya sama dengan yang diatas hanya
ibalikan yang didepan tetap jadi mubtada.
9. Bila nakirah itu diathafkan
pada isim yang mempunyai sifat (naat) atau isim yang diahtofkan pada nakirah
yang mempunyai sifat
( ﻄﺎﻋﺔﻮَﻗﻮﻞﻣﻌﺮﻮﻑﻣﻣﺪﻮﺡ )
Artinya
: ta’at dan kata – kata yang baik dipuji.
I’rabnya
: (ﻄﺎﻋﺔ ) mubtada dia nakirah boleh
(
ﻮ ) waw athaf (ﻗﻮﻞ
) diathafkan kepada (ﻄﺎﻋﺔ )
(ﻣﻌﺮﻮﻑ
) sifat ( naat )
(ﻣﻣﺪﻮﺡ
) khabar dari(ﻄﺎﻋﺔ )
Contoh
nakirah diberi sifat yang diathafkan
( ﻗﻮﻞﻣﻌﺮﻮﻑﻮﻣﻐﻔﺮﺓﻣﻣْﺪﻮﺡ ) artinya : Perkataan yang baik dan maaf adalah baik.
I’rabnya
(ﻗﻮﻞ ) mubtada dia nakirah boleh
(ﻣﻌﺮﻮﻑ
) naat dari (ﻗﻮﻞ )
(
ﻮ ) waw huruf
athof ( ﻤﻐﻓﺮﺓ )diathafkan pada (ﻗﻮﻞ
)
( ﻣﻣﺪﻮﺡ ) khabar dari ( ﻗﻮﻞ )
10. Bila yang dimaksud dengan nakirah hakikat jenis ( zat )
Contoh : ( ﺛﻣﺮﺓﺨﻴﺮﻣﻥﻮﺮﻘﺔ
) artinya buah lebih baik dari daun.
I’rabnya
(ﺛﻣﺮﺓ) mubtada dia nikirh berfaedah karena hakikat zat.
(ﺨﻴﺮ
) khabar (ﻣﻥﻮﺮﻘﺔ ) jar dan majrur.
11. Bila nakirah itu menjadi jawab dari pertanyaan contoh :( ﺗﻟﻣﻴﺬ؟ﻣﻥﻮﺮﺍﺀﻙ
)
Artinya
siapa dibelakang engkau? Murid
I’rabnya
: (ﻣﻥ ) isim istfham jadi khabar muqaddam
(ﻮﺮﺍﺀ
) zharaf makan jadi mudhaf mubtada
( ﻙ
) mazhruf mudhofun ilaih
(ﺗﻟﻣﻴﺬ
) menjadi mubtada dia nakirah boleh karena jawabdari pertanyaan dan khabarnya (ﺍﺋﻰﻮﺮ )
yang ditakdirkan. Sempurnanya kalimat itu adalah :
(ﺘﻟﻣﻴﺬﻮﺮَﺍﺋﻰ؟ ﻣﻥﻮﺮﺍﺀﻙ)
12. Bila yang dimaksud oleh nakirah itu menjelaskan secara
terperinci
Contoh : ( ﻗﻣﻴﺺﻟﺑﺴﺕُﻗﻣﻴﺺﺑﻌﺕ
) Artinya satu baju aku pakai satu aku jual.
I’rabnya
(ﻗﻣﻴﺺ ) kedua menjadi mubtada dia nakirah berfaedah karena
dia menjelaskan secara terperinci.
(ٌﻟﺑﺴﺕ
) dan (ﺑﻌﺕ ) fiil dan fail jadi khabar.
KHABAR ( PREDIKET ATAU SEBUTAN )
Khabar yaitu : ( ﺍَﻟﺨﺑﺮﻫﻮﺍﻻﺴﻢُﺍﻟﻣﺴﻧﺪﺍﻟﻰﺍﻟﻣﺑﺗﺪ )
Artinya : Isim yang disandarkan
kepada mubtada
Contoh : (ﻣﺤﺒﻮﺐﺍَﻟﻌﺎﺪﻞ
) artinya : adil itu disukai.
I’rabnya : (ﺍَﻟﻌﺎﺪﻞ ) mubtada (ﻣﺤﺒﻮﺐ)
khabar.
Khabar terbagi kepada dua ( 2 )
1. ( ﻣﻔﺮﺪ
) satu
2. ( ﻏﻴﺮﻣﻔﺮﺪ
) tidak satu
- Mufrad pada khabar adalah (ًﻮﻻَﺷﺒﻬﻬﺎﺠﻤﻠﺔﻣﺎﻠﻴﺲ ) artinya kalimat yang bukan jumlah dan bukan
menyerupai jumlah.
- Ghoiru mufrad ada 4 :
a) Jumlah isimyah ( jumlah yang
terdiri dari mubtada dan khabar )
Contoh ( ﺯَﻴﺪﺍﺒﻮﻩُﻗﺎﺋﻢ
) artinya : si Zaid bapaknya orang berdiri.
I’rabnya (ﺯَﻴﺪ
) mubtada yang pertama
(ﺍَﺒﻮﻩ
) mubtada yang kedua (ﻩُ ) rabit ( penghubung antara mubtada dan
khabar
(ﻗﺎﺋﻢ
)
Khabar dari (ﺍَﺒﻮﻩ
) jumlah mubtada dan khabar (ﻗﺎﺋﻢﺍَﺒُﻮْﻩُ ) menjadi
khabar dari zaidun (ﺯَﻴﺪ )
b). Jumlah fi’ilyah ( jumlah yang
terdiri dari fiil dan fail )
Contoh ( ﺯَﻴﺪﻗﻌﺪَﺍَﺨﻮﻩُ
) artinya si Zaid telah berdiri saudaranya.
I’rabnya (ﺯَﻴﺪ
) mubtada (ﻗﻌﺪ ) fiil madhi (ﺍﺨﻮﻩُ
) fail jadi mudhof ( ﻩُ ) robit
mudhofun ilaih jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari (ﺯَﻴﺪ
)
-
Kalau khabar terdidri dari jumlah wajib mempunyai robit
-
Yang dikatakan robit ( ﺭﺍﺒﻁ ) adalah
yang menghubungkan antara mubtada dan khabar.
c) Zharaf makan ( menunjukan tampat ) atau zharaf zaman ( waktu ) contoh
zhorof makan ( ﺯَﻴﺪﻋﻧﺪَﻚ ) artinya
si Zaid di sisi kamu.
I’rabnya ( ﺯَﻴﺪ ) mubtada (ﻋﻧﺪَ
) zharaf makan mudhof
( ﻚ ) mudhofun ilaih ( mazhruf )
jumlah zharafdan mazruf jadi khabar dai
(ﺯَﻴﺪ )
d) Jar dan majur contoh : ( ﺯَﻴﺪﻔﻰﺍﻠﺪﺍﺭِ
) artinya si Zaid dikampung
I’rabnya : (ﺯﻴﺪ
) mubtada (ﻔﻰ) huruf jar (ﺍﻠﺪﺍﺭ)
dijarkan oleh (ﻔﻰ) jumlah jar dan majrur menjadi khabar dari
aidun.
- Zharaf
dan mazhruf / jar dan majrur dinamakan
syabah jumlah atau menyerupai jumlah ( ﺰﻴﺪﻋﻨﺪﻚ
)
- Tiap
– tiap zharaf dan mazhruf / jar dan majrur berkehendak kepada tempat mutaallaq
( ﻣﺗﻌﻠﻕ ) atau tempat mengaitkn hukum.
- Tempat
muta’allaq pada contoh diatas adalah ( ﻣﺴﺗﻗﺭ
) atau ( ﺍﺴﺗﻗﺭ ) yang ditaqdirkan asal kalimat pada contoh diatas, (ﻋﻧﺪﻚﺯَﻴﺪٌﺍِﺴﺗﻗﺭ )
atau ( ﻋِﻧْﺪَﻚَﻣُﺴْﺗَﻗَﺭﱡﺯَﻴْﺪٌ ) dan pada jar dan majrur
(
ﻔﻰﺍﻟﺪﱠﺍﺭِﺯَﻴﺪﺍﺴﺗﻗﺭﱠ ) atau (ﻔﻰﺍﻟﺪﺍِﺭﺯَﻴﺪﻣﺴﺗﻗﺭ)
KETENTUAN – KETENTUAN DARI KHABAR
Ketentuan khabar ada 7 :
1. Harus rofa’ contoh ( ﺍَﻧﺎﻣﺗﺄَﺨﺭٌ
) artinya saya terlambat.
I’rabnya ( ﺍﻧﺎ
) mubtada ( ﻣﺗﺄَﺨﺭٌ
) khabar.
2. Harus muthobaqoh (ﻣﻃﺎﺑﻗﺔ
) / sesuai antara mubtada denan khabar dari segi :
a. Mufrad contoh ( ﻫﻭﻣﺭﻳﺾ
)
b.
Tasniyah contoh (ﺍَْﻻُﺴﺗﺎﺫَﺍﻥِﻣﺭِﻳﺿﺎﻥِ )
c. Jamak contoh ( ﺍَﻠﺗﻼﻣﻳﺫُﻣﺠﺗﻬﺪﻭﻥ
)
d Muzakar contoh ( ﺍﻠﺗﻠﻣﻳﺫُﻧﺎﺠﺢ )
e. Muannast contoh ( ﻋﺎﺋﺷﺔٌﻣﺠﺗﻬﺪَﺓٌ
)
3. Pada umumnya khabar terdiri dari isim mustaq contoh (ﺍَْﻻُﺳﺎﺗﺫُﻮْﻦَﺭَﺍﺠﻌﻮْﻦَ( َﺭَﺍﺠﻌﻮْﻦ )
jadi khabar dari ( ﺍَﺳﺎﺗﺫُﻮْﻦَ ) dia mustaq dengan isim fail kadang – kadang
boleh juga isim yang jamid contoh ( ﺫَﻠﻚَﻏﻧﻢٌ
) ( ﻏﻧﻢٌ ) menjadi khabar dari (ﺫَﻠﻚَ
) dia jaid boleh.
4. Boleh menghazafkan / menyembunyikan khabar bila ada bukti yang
menunjukan misalnya dia jadi jawab dari pertanyaan.
Contoh : ( ﺳﻌﻳﺪ؟ﻤﺠﺗﻬﺪﻤﻦ ) asalnya kalimat itu (ﺳﻌﻳﺪﻣﺠﺗﺪﻤﺠﺗﻬﺪ؟ﻤﻦ ) ,( ﻤﺠﺗﻬﺪ ) yang kedua khabar dari ( ﺳﻌﻳﺪ
) dia dihazafkan karena ada bukti yaitu :
(ﻤﺠﺗﻬﺪ
) yang pertama.
5. Boleh banyak khabar untuk satu mubtada contoh :
(ﺧﺒﻳﺭ
_ ﻋﻠﻳﻢ _ ﺒﺼﺮ _ ﺳﻤﻳﻊﺍﷲُ
)
6. Harus terletak sesudah mubtada sebagaimana contoh :
7. Wajib membuang khabar pada empat tempat :
a. Bila menunjukan keadaan yang mutlak atau keadaan wujudnya umum ini
terjadi pada dua tempat.
1.
Kalau dia menjadi tempat mutaalaq dari zharaf dan mazhruf atau jar dan majrur
contohnya pada khabar yang terdiri zharaf dan khabar dari majrur.
2.
Sesudah lafadz ( ﻠﻭﻻ ) dan ( ﻠﻭﻣﺎ
) contoh : ( ﻠﻭﻻ )
Artinya
: sekiranya tidak ada agama sungguh telah sesat manusia.
I’rabnya
: ( لو ) huruf syartiyah ( ﻻ
) nafi (الدﻳﻥ) mubtada ( ﻞ
) huruf taukid ( ﺿﻞ ) fiil
madhi (ﻴﻥاﻠﺩ ) di taqdirkan yaitu : (ﺪﺠﻮﻤﻮ
) asalnya (ﺲاﻠﻧﺎﻞﺿﻞدﻤﻭﺠﻮﻳﻥاﻠدلوﻻ )
b.Apabila ada dia menjadi khabar
dari sumpah contoh : (ﻥﻭاﷲﻻﺠﺖﻬد )
Artinya : Demi Allah sungguh aku akan
rajin.
I’rabnya : ( ﻭاﷲ
) mubtada, khabarnya adalah ( ﻔﺴﻣﻰ ) yang
ditakdirkan. ( ﻞ ) huruf
taukid (ﻥاﺠﺗﻬﺩ ) fiil mudhori yang dimasuki oleh nun taukid.
c. Kalau mubtadanya terdiri dari
masdar dan sesudah mubtada itu terdapat kalimat yang pantas menjadi hal dan
tidak pantas untuk jadi khabar.
Contoh : ( ﻣﺴﻴﺄﺗﺄﺩﻴﺒﻲاﻠﻐﻼﻢ
)
Artinya didikanku terhadap budak
itu dalam keadaan jelek.
I’rabnya ( ﺗﺄدﻴﺒﻲ
) mubtada hukumnya marfu’ tanda rofaknya dhommah yang ditakdirkan atas ba ( ﺐ
) karena istiqol ( berebutan harkat ) dengan ya ( ﻱ
) mutakallim. Dan ya ( ﻱ ) fail dari masdar takdibi (ﻴﺒﻲﺗﺄد
) algulama ( ﺍﻠﻐﻼﻢ ) maful
dari ( ﺗﺄدﻴﺒﻲ ) dan ( ﻣﺴﻴﺄ ) menjadi hal, dan khabar dari (ﻴﺒﻲﺗﺄد
) ditakdirkan yaitu ( ﺣﺎﺼﻞ
) asalnya ( ﻣﺴﻴﺄﺣﺎﺼﻞﺩﻴﺒﻲﺍﻠﻐﻼﻢﺗﺄ )
d. Bila khabar itu terltak sesudah waw ma’iyah ( waw dengan arti serta )
Contoh : (ﺃﻣﺭﻮﻣﺎﻔﻌﻞﻜﻞ
) artinya tiap – tiap orang beserta apa yang dia perbuat.
I’rabnya : (ﻜﻞ ) mubtada (ﺃﻣﺭ
) mudhofun ilaih, (ﻮ ) maiyah, (ﻣﺎ
) mausul (ﻔﻌﻞ ) fiil madhi failnya adalah ( ﻫﻮ
) kembali pada (ﻣﺎ ) khabar dari (ﻜﻞ
) ditakdirkan yaitu
( ﻣﻗﺗﺭﻥ ) asalnya (ﻔﻌﻞﻥﻮﻣﻜﺗﺭﺃﻣﺭﻜﻞ
)
-
Wajib mendahulukan khabar dari mubtada pada 4 tempat :
1.
Bila mubtadanya nakirah dan khabar tediri dari jar dan majrur:
Contohnya : ( ﻄﻼﺐﻠﻔﺼﻝﻔﻰﺍ
) dikelas ada mahasiswa.
I’rabnya : (ﻔﻰﺍﻠﻔﺼﻞ ) jar dan
majrur jadi khabar muqaddam, ( khabar yang didahulukan ) ( ﻄﻼﺐ
) mubtada muakhar ( mubtada yang di kemudiankan ).
2.
Kalau khabar itu terdiri dari isim istifham atau ism yang didhofatkan
pada istifham dan sesudahnya isim yang marifah, Contoh isim istifam ( ﻣﻥﺃﻧﺕ
) siapa engkau?.
I’rabnya:
(ﻣﻥ) khabar muqaddam (ﺃﻧﺕ)
mubtada muakhar.
Contoh yang diidofatkan pada isim
istifham (ﺃﻧﺕﻣﻥﺍﺑﻥ )
Artinya : anak siapa engkau ?.
I’rabnya
: (ﺍﺑﻥ) mubtada diidhofatkan kepada (ﻣﻥ)
dan (ﻣﻥ) adalah mudhofun ilaih (ﺃﻧﺕ
) mubtada muakhar
3. kalau mubtada berhubungan dengan dhomir yang kembali kepada khabar.
Contoh : (ﺼﺎﺣﺒﻬﺎﻔﻰﺍﻠﺪﺍﺭ ) artinya : dalam rumah pemiliknya rumah.
Irabnya : (ﻔﻰ ) huruf jar
( ﺍﻠﺪﺍﺭ ) dijarkan oleh ( ﻔﻰ ) jar dan majrur jadi khabar muqaddam.
(ﺼﺎﺤﺐ) mubtada muakhar (ﻫﺎ)
isim dhomir yang kembali pada (ﺍﻠﺪﺍﺭ) dan ( ﻫﺎ
) mudhofun ilaih.
4. Bila pengertian khabar
terbatas / tersimpan dalam mubtada
Contoh : ( ﻣﺎﺧﺎﻠﻖﺇﻻﺍﷲ
) artinya tidak ada pencipta kecuali Allah.
Irabnya (ﻣﺎ
) huruf ilaih nafi (ﺧﺎﻠﻖ) khabar
muqaddam. (ﺇﻻ) huruf istisna (ﺍﷲ)
mubtada muakhar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar