* Al Jurumiyah BAB KALAM



BAB KALAM
 1.    الْكلام     ا للَّفْظُ  اْلمُرَ کَّبُ الْمفِيدُ باِلْوَضْع
Kalam diartikan dalam bahasa Indonesia : “ungkapan kata-kata (kalimat), dalam definisi: Lafadz yang disusun yang memberi faedah lagi disengaja.
ﺍﺍﻠﺻﻮﺖﺍﻠﻤﺷﺗﻣﻞﻋﻟﻰﺑﻌﺾﺍﻠﺣﺭﺭﻮﻑﺍﻠﻫﺟﺎﺋﻳﺔ.ﻧﺣﻮ=ﺣﻀﺭﺍﻟﻌﺎﺋﺐ      ﻠﻔﻅ
  1. Lafadz adalah suara yang mengandung atas sebagian dari huruf  hijaiyah,
  Contoh ( اَلغَائِبُحَضَرَ ) = telah hadir orang yang ghaib (jauh)
Huruf hijaiyah adalah mulai dari alif sampai ya ( )
 ﺍﻠﻤﺮﮐﺐﻤﺎﺗﺭﮐﺐﻣﻥﮐﻠﻤﺘﻴﻥﻓﺄﮐﺘﺮﻧﺣﻮﺃﻓﺛﻲﺍﻠﺴﻼﻢ
3.   Murakab adalah kata-kata yang disusun dari dua kata atau lebih banyak (susunan   kata demi kata ) contoh ( أَفْش اَلسَلاَمَِ)
      dari lafadz ( أَفْشِ ) dan lafadz ( اَلسَلاَمَ )
             Yang disusun dari tiga kalimat. Contoh ( رَجُلاًعَشَرَأَحَدَمَعَجَلَسْتُ) = Saya
duduk beserta sebelas orang laki-laki. Ini disususun dari lafadz ( جَلَسْ ) dan ( تُ ) dan
  ( مَعَ ) dan ( أَحَدَ ) dan ( عَسَرَ ) dan ( رَجُلاً )
اَلْمُفِيدُ    ماَأَفادَ فاَئِدَ ةً يَحْسُنُ السُّکُوْتُ مِنَ اْلُتکَلِّمِ وَ السَّا مِعِ عَلَيْهَا  ٠ نَحْوُ ۰ ׃ اَلْعِلْمُ نَافِعٌ
4.  Mufid adalah perkataan yang memberi faedah dengan sebenar-benar faedah yang lebih baik diam dari orang yang berbicara dan orang yang mendengarkan pembicaraan itu (tidak menimbulkan pembicaraan atau pertanyaan lagi).
Contoh ( ﺍﻠﻌﻠﻢﻧﺎﻔﻊ ) = ilmu itu bermanfaat.
ﺍﻠﻮﺿﻊﻮﺿﻊﺍﻠﻌﺮﺑﻴﺔﻧﺣﻮﺴﻓﺭﺍﻠﻓﺭﺲ
5.  Wadha’ artinya menyengaja dengan bahasa arab. Contoh ( ﺴﻓﺭﺍﻠﻔﺭﺲ )= Telah berjalan
 kuda. Yang dimaksud menyengaja memakai lafadz ( ﺍﻠﻔﺭﺲ ) yang di dalam bahasa Arab yang bermakna kuda.
Pembagian kalam
Kalam terbagi kepada tiga = Isim, fi’il, dan huruf
I,   Isim atau kata benda → ( nomina/ nominal )
     Tanda ( ciri-ciri ) isim ada delapan 8 :
            a.1. Khofad ( ﺨﻔﺾ )
ﺍﻠﺧﻔﺾﺍﻠﮑﺳﺮﺓﺍﻠﺘﻰﺗﺣﺪﺚﻋﻧﺪﺪﺧﻮﻞﻋﺎﻤﻞﺍﻠﺧﻔﺾ
            Khofad adalah : kasrah yang muncul ketika masuk amil ( yang bekerja ) mengkhofadkan.
Kashroh adalah baris di bawah.
Penganti dari kasroh ada 2:
1. Ya ( )
2. Fatah ( ﻓﺗﺢ )
Amil yang menkhofadkan ada 2:
1. Huruf. Yaitu huruf jar ada sembilan 9: (ﺮُﺐﱞ _ ﻔﻰ _ ﻋﻠﻰ _ ﻋﻦْ _ ﺍِﻠﻰ _ ﻤﻦْ _ ﺍَﻠﻶﻢُ _ ﺍَﻠﮎﺎﻑُ _ ﺍَﻠﺒﺎﺀُ_ )
Contoh : ( ﻤﻦَﺍﻠﺒﺼﺮَﺓِﺍِﻠﻰﺍْﻠﮎَﻮْﻔﺔِ )
2. Isim yaitu mengidhofatkan mudhof kepada mudhofun ilaih.
Contoh: ( ﺒﻴﺖُﷲِ ) = Rumah allah ( ﺒﻴﺖُ ) mudof menjarkan ( ﺍﷲِ ) dalam bahasa Indonesia disebut kata majemuk.
a.2 Tanwin (ﺗﻧﻮﻳﻦ)
ﺍَﻠﺗﻧﻮِﻳﻦُﻧﻮْﻦٌﺴﺎﻜﻧﺔٌﺗﻠﺣﻖُﺍﻻَْﺨﺭَﺘﺛﺒﺖُﻮَﺻﻼًﻮَﺘﺣﺬﻒْﺨﻄﺎًّﻮَﻮَﻘﻔﺎ
Tanwin adalah nun yang sakin yang menghubungi akhir kalimat ditetapkan ketika bersambung dan dihazafkan pada tulisan dan ketika waqaf (baris dua ).contoh :
( ﺒﺎﻤﺮﺃﺓﻤﺮَﺮْﺖ _   ﺍِﺸﺗﺮَﻳﺖُﺘﻤﺮًﺍ         _ﺪَﺨﻞَﻤﺣﻤﻮﺪ)
a.3 Alif dan lam ( ﺃﻞ )
Contoh: (ﺃﻠﻐﻼَﻢُ _ ﺃَﻠﻜﻌﺒﺔُ )
a.4 Huruf Qosam ( huruf yang dipakai untuk sumpah ) Yaitu (ﺃَﻠﺒﺎﺀُ , ﻮَﺃُﻮَ )
waw, ba, ta, contoh (ﺗﺎﷲُ _ ﺒﺎﺍﷲُ _ ﻮَﺍﷲِ ) = Demi Allah
a.5 Huruf jar. Telah berlalu pada nomor satu
a.6 Musnad yaitu : a. Menyandarkan fi’il pada fa’il, contoh: ( ﺪَﺨﻞَﺍْﻻُﺴﺗﺎﺬُ ) =
Telah masuk Ustaz.
                               b. Menyandarkan Khabar pada Mubtada. Contoh:
( ﺍَﻠْﺨﺎﻫﻞُﻔﺎﻗﺮٌ )
= Orang yang bodoh miskin.
a.7 Idhofat ( telah terdahulu pada nomor satu bagian dua )
a.8 Munada ( panggilan ) dengan memasukkan huruf nida yaitu ( ﻮﺍ _ ﻴﺎ ) contoh:
     ( ﻴﺎﻏﻼَﻢَﻋﺎﻣﻲْ ) = Wahai anak pamanku dan ( ﻴﺎﺒﻥَﺃُﻣﻲْ ) = Wahai anak ibuku.
B. Fi’il (kata kerja) → verba / (verbal)
Fi’il terbagi 3 :
1. Fi’ilMadhi yaitu (ﻤﺎﻴﺪُﻞﱞﻋﻟﻰﺤﺪُﺚِﺸﻲْﺀٍﻤﺾَﻘﺒﻞَﺰَﻤﻦِﺍﻠﺗﻜﻠﻢِ : ﺍَﻠﻤﺎﺾِ ) =  Kata kerja untuk masa yang telah lewat
Fi’il Madhi yaitu fi’il yang menunjukan artinya pekerjaan yang telah berlalu sebelum waktu pembicaraan. Contoh (ﻘﺮَﺃَ)  = telah membaca.
Pekerjaan membaca telah berlalu sebelum mengatakannya.
Tanda tanda ( Ciri-ciri ) Fi’il Madhi :
Fi’il Madhi yaitu bisa menerima tataknis yang sakin atau “ ta
( ﺗﺎﺀﺍﻠﺘﺎﻧﻳﺚﺍﻠﺴﺎﮐﻧﺔ )
yang mati “, contoh (ﺖْﻘﺮَﺃ  ) = telah membaca perempuan .
Hukum Fi’ilMadhi dibina atas fatah selama tidak berhubungan dengan waw jamak dan dhamir rofa’ yang berharkat. Contoh (ﻀﺮَﺐَ _ ﻀﺮَﺒﺖْ ). Kalau sdah dihubungi waw jamak hukumnya dibina atas dhommah contoh (ﺍﻀﺮَﺒوْ ). Dan kalau sudah di hubungi dhomir rofa ‘ yang berharkat hukumnya dibina atas sukun. Contoh : (ﻀﺮَﺒﺖُﻀﺮَﺒﻧﺎ _ )
Fi’il madhi terbagi kepada dua :
        1) Fi’il madhi bina bagi fa’il ( kalimat aktif ) memakai awalan me, contoh
(ﻔﺗﺢَ )= Telah membuka  
        2) Fi’il madhi bina bagi maf’ul ( kalimat pasif ) memakai awalan di, contoh :
(ﻔﺗﺢَ )=  Telah dibuka
        3) Fi’il Mudhorii yaitu : (ﺒﻌﺪَﻩُﺍَﻠﻤﻀﺎﺮِﻉُﻤﺎﻴﺪُﻞﱞﻋﻠﻰﺤﺪَﺚِﺸﻲْﺀٍﻔﻰﺰَﻤﻦِﺍﻠﺘﻜﻠﻢِﺍَﻭ )
            ( kata kerja untuk waktu – waktu sekarang / yang akan datang ).
Fi’il mudhari’ yaitu fi’il yang menunjukan kejadian sesuatu pada waktu berbicara atau sesudahnya.
Tanda (ciri-ciri) fi’il mudhari’ mau menerima (ﻠﻢ) contoh:
(ﻠﻢْﻴﻀﺮِﺐْ) dan untuk menunjukan makna yang akan datang dengan memasukan ( _ ﺃَﻦْ _ ﺇِﻦْ _ _ ﺴﻭْﻒَ _ ﻠﻦْ ).
Dan wajib didahului oleh salah satu huruf mudhoro’ah yaitu (ﺃَﻨﻴﺕُ)
( _ __)
Dan bisa dimasuki ( ﻘﺪْ) ini pun berlaku pada fi’il madhi.
Hukum fi’ilmudhori’ adalah di Irabkan dengan rofa’ selama belum masuk huruf nasab dan huruf jazam. Contoh (يَجْلِسَ). Kalau sudah masuk huruf nasab hukumnya berubah menjadi mansub. Contoh (يَجْلِسَلَنْ ). Kalau sudah masuk huruf jazam hukumnya berubah menjadi majzum. Contoh (يَجْلِسْلَمْ ).
Huruf yang menasbakan ada 10: (ﻻَﻢُ _ ﻻَﻢُﻜﻰْ _ ﻜﻰ _ ﺍِﻨَﻦْ _ ﻠﻦْ _ ﺠﻭَﺍﺐُﺑﺄَﻭﺃَﻦْ _ ﺑﺎﻠﻭَﺍﻭِﺠﻭَﺍﺐُ _ ﺤﺘﻰ _ ﺍﻠﺠﺤﺪِ )
Huruf yang sepuluh ini terbagi kepada dua bagian yaitu:
1.      Menasbakan fi’il mudhori’ dengan dirinya sendiri.
2.      Menasbakan fi’il mudhori’ dengan (ﺍَﻦْ) yang ddhamarkan (disembunyikan).
1.1.  Yang menasbakan dengan dirinya ada 4, yaitu :
a. (ﺃَﻦْ     ) dinamakan dia huruf nasab karena dia menasakan fi’il mudhari contoh: ﺃَﻦْﺘﻀﺮﺐَ
    (ﺃَﻦْ     )  dinamakan huruf masdar karena dia menghancur kalimat yang sesudahnya jadi masdar, contoh:  َﺍﻥﺘﺿﺮﺐﻴﻌﺠﺒﻧي  menjadi ﻳﻌﺠﺒﻧﻰﻀﺮْﺒﻚَ
    (ﺃَﻦْ     ) dinamakan huruf istiqbal karena dia mengkhususkan makana fi’il mudhari’ untuk masa yang akan datang. Contoh (ﻳﻜﻮْﻦَﺍَﻦْ) artinya bahwa akan ada.
b. (ﻟﻥْ     ) dinamakan huruf nasab sebagaimana yang terdahulu
    (ﻟﻥْ     ) dinamakan huruf nafi (ﻧﺎﻔﻰ) karena dia menafikan (menidakkan) ma’na fi’il mudhari.  
  ( ﻟﻦْ ) dinamakan huruf istiqbal sebagaimana yang terdahulu contoh
(ﻳﺘﻜﻟﻡَﻟﻦْ )
Artinya tidak akan pernah bicara dia. ( dia tidak akan pernah bicara )
c.( ﺇِذﻦْ ) dinamakan huruf nasab sebagaimana yang terdahulu.
   ( ﺇِذﻦْ ) dinamakan huruf jawab atau jazak karena dia berfungsi sebagai jawab dan karena bahwa sesungguhnya sesuatu yang setelahnya izan balaran
   (jawab) bagi orang sebelumnya (izan)
Contoh :   ( ﺍﻟﺒﺣﺪَﺤﺘﻰﺗﻠﻌﻖَﺍﻟﺼﺒﺭَِﺇﺬَﻦْﺘﺒﻟﻎَﺍﻟﻘﺼﺪَﺘﺒﻟﻎَ         ﻟﻦْ)
   Artinya : kamu tidak akan mencapai kemuliaan hingga kamu mencicipi
   Kepahitan kalau begitu kamu akan sampai pada tujuan.
    Contoh yang lain : ( ﺍِﺬَﻦْﺍُﻜﺭِﻤﻙَ ) pada jawaban (ﺍَﺰُﻮْﺭُﻏﺭًﺍ)
d. ( ﻜﻰ ) dinamakan huruf nasab sebagaimana yang terdahulu
     ( ﻜﻰ ) dinamakan huruf masdhar sebagaimana yang terdahulu.
    Contoh : (ﺘﺄْﺴﻮْﺍﻤﺎﻔﺎﺗﻜﻢْﻟﻜﻳﻼَ )
   Artinya : agar kamu tidak sedih terhadap apa yang sudah hilang dari kamu.
2.1 Yang menasobkan dengan (ﺃَﻦْ ) yang diidhramkan terbagi pada dua :
            1. Harus mengidhmarkan (ﺃَﻦْ ) dan menuliskan (ﺃَﻦْ ) sesudah lam ta’lil
( ﻻَﻢُﺍﻟﺗﻌﻟﻳﻞِ  /  ﻻَﻢُﻜﻲْ  )
               Contoh : (ﺣﺿﺭْﺖُِﻻَﺴﻤﻊَ) dengan membunyikan (ﺃَﻦْ )  dan boleh juga  ( ﺣﺿﺭْﺖُِﻻَﻦْﺍﺴﻤﻊَ ) dengan menuliskan (ﺃَﻦْ ) 
            2. Wajib mengidhmarkan (ﺃَﻦْ ) ini ada lima (5) :
               a. Sesudah lam juhud ( ﻻَﻢُﺍْﻠﺠﺣﺪِ )
Yaitu kalimat yang didahului oleh (ﻜﺎﻦَ ) atau (ﻳﻜُﻮْﻦُ ) yang menafi (    yang dinafikan karena dengan ma (ﻣﺎ ) dan dinafikan (ﻳﻠﻮْ ) oleh lam ( ﻠﻢْ )
(ada ma’na menidakan) contoh :
( ﻤﺎﻜﻧﺖُِﻻُﺨﻠِﻒَﺍﻠﻮَﻋﺪَﻮَﻠﻢْﺗﻜﻥْﻠﺗﻧﻗﺾَﺍﻠﻌﻬﺪَ )
ﻭَﻤﺎﻜﺎﻦَﺍﷲُﻠﻳﻌﺬﱢﺒﻬﻢْﻮَﻠﻢْﻳﻜﻦِﺍﷲُﻠﻳﻐﻔﺭَﻠﻬﻢ                                                             
Artinya : Aku tidak akan menyalahi janji dan engkau tidak akan merusak janji.
( ِﻻُﺨﻠﻒَ ) asalnya (ﻻَﻥْﺍُﺨﻠﻒَ ) , (ﻟﺗﻧﻗﺾَ) asalnya (ِﻻَﻥْﺗﻧﻗﺾَ)    
b. Sesudah ( ﺃﻮْ  ) yang berarti (ﺇِﻠﻰ  ) hingga atau yang berarti (ﺍِﻻﱠ )    kecuali.
Contoh: ( ﺃَﻮْ ) dengan ma’na  (ﺇِﻠَﻰ  ) hingga
(َﻻَﺴﺗﺴﻬﻠﻥﱠﺍﻠﺼﻌﺐَﺍَﻮْﺃُﺪْﺮِﻙَﺍْﻠﻤﻧﻰ   )
Artinya : Sesungguhnya akan aku anggap mudah segala kesukitan hingga aku mencapai cita-cita.
Contoh : ( ﺃَﻮْ ) dengan makna (ﺇِﻠﻰ  )  kecuali.
(ﺃَﻻَُﻜﺎَﻔﺋﻧﻪُﺃَﻮْﻴﻬﻤﻞَ)
Artinya : Sesungguhnya akan kuberikan dia kecuali kalau kurang memperhatikannya.
 (ﺃَﻮْﻴﻬﻤﻞَ  ) asalnya (ﺃَﻮْﺃَﻥْﻴﻬﻤﻞُ )
c. Sesudah ( ﺤﺘﻰ ) yang dengan arti (ﺇِﻠﻰ  ) atau ( ﻻَﻢُﺍﻠﺗﻌﻠﻴﻞِ ) (lam dengan arti  karena )
      Contoh: ( ﺤﺘﻰ ) dengan arti  (ﺇِﻠﻰ  ) hingga.
      ( ﮐﻠﻮﺍﻮﺸﺭﺒﻭﺍﺤﺗﻰﻴﺘﺒﻴﻦﻠﮐﻢﺍﻠﺨﻴﻂﺍﻻﺒﻴﺾﻤﻥﺍﻠﺨﻴﻂﺍﻻﺴﻮﺪ )
Artinya : Makanlah dan minumlah kamu hingga jelas bagi kamu benang putih dari benang hitam.
      ( ﺤﺘﻰﻴﺘﺒﻴﻥَ ) asalnya ( ﻴﺘﺒﻴﻥَﺃَﻥْﺤﺘﻰ )
Contoh: ( ﺤﺘﻰ ) dengan arti (ﺍﻠﺘﻌﻠﻴﻞِﻻَﻢُ ) supaya.
( ﺘﻧﺠﻮَﺤﺘﻰﻮَﺍﺤﺘﺮِﺲْ )
Artinya : Berjaga – jagalah supaya kamu selamat.
(ﺘﻧﺠﻮَﺤﺘﻰ ) asalnya (ﺘﻧﺠﻮَﺃَﻥْﺤﺘﻰ )
d. Sesudah ( ﺴﺑﺑﻴﺔِﻔﺎﺀُ ) ( fasababiyah fa dengan arti sebab ) yang didahului   oleh nafi (yang menidakkan), atau didahului oleh  (ﻄﻟﺐْ ) tuntunan.
Contoh fasababiyah yang didahului oleh nafi :
( ﻔﻴﺠﺪﱠﻴﺠﺪﱠ   ﻠﻢْ )
Artinya : dia belum mendapati sebab akan mendapat dia.
( ﻔﻴﺠﺪﱠ ) asalnya ( ﻴﺠﺪﱠﻔﺎَﻥْ )
 (ﻄﻟﺐْ ) ( tuntunan ) mencakupi :
1. Amar ( perintah ) ( ﻤﺭُﻻَﺍَ )
2. Nahi ( larangan ) ( ﻧﻫﻰ )
3. Irid ( anjuran ) ( ﺍَﻠﻌﺭْﺾُ )
4. Tahdid ( dorongan ) ( ﺍَﻟﺘﺤﺪِﻴﺪُ )
5. Tamany ( Angan – angan ) ( ﺍَﻟﺘﱠﻤﻨﻰ )
6. Taraji (harapan ) ( ﺠﻰﺍَﻟﺘﺮ )
7. Istifham ( pertanyaan ) ( ﻢَﺍِﺴﺘﻔﻬﺎ )                    
 Contoh Amar ( ﺪُﻮﺍﻔﺘﺴﻮْﺪُﻮﺍﺠﻮْ ) asalnya ( ﺪُﻮﺍﺘﺴﻮﻔﺎَﻦْ )
 Artinya : Dermawan maka karenanya kamu akan jadi ikutan
 Contoh Nahi ( ﻻَﺘﺪﻥُﻤﻦَﺍﻻَﺴﺪِﻔﺘﺴﻠﻢ ) asalnya ( ﺘﺴﻟﻢﻔﺎﻥ )
 Artinya : Janganlah kamu dekati srigala maka karenanya kamu selamat.
 Contoh Irid ( ﺃَﻻَﺘﺤﻞﱡﺒﻧﺎﺪَﻴﻧﺎﻔﺘﻜﺮَﻢَ ) asalnya ( ﻔﺎَﻥْﺘﻜﺮَﻢَ )
 Artinya : Sebaiknya kamu bayar hutang pada kami maka karenanya kamu akan        dihormati.
 Contoh tahdid ( ﻫﻼَﻜﺗﺒﺘِﻻَﺨﻳﻚَﻔﻳﺤﺿﺭَ ) asalnya ( ﻔﺎَﻥْﻴﺤﺿﺭَ )
Artinya : Cobalah kamu berkirim surat pada saudaramu maka karena akan datang dia
Contoh Tamany ( ﻠﻳﺖَﺍﻠﻜَﻭَﺍﻜﺐَﺗﺪﻨﻭْﻠﻰﻔﺎُﻨﻅﻤﻬﺎ ) asalnya ( ﻔﺎَﻥْﺃُﻨﻅﻤﻬﺎ )
 Artinya : Wahai kiranya bintang – bintang itu dekat pada ku maka aku akan       menyusunnya
  Contoh Taraji (ﺐَﺍﻠﺴﻤﻭَﺍﺖِﻓﺎُﻄﻟﻊَﻠﻌﻠﻰﺃَﺒﻠﻎَﺍﻻَﺴﺒﺎ ) asalnya ( ﻓﺄﺃﻃﻠﻊ )
 Artinya : Semoga aku samapi kepintu langit maka karenaya aku akan melihat.
Contoh Istifham (ﻫﻞﺘﺼﻐﻰﻓﺎُﺤﺪﺜﻙ) asalnya (ﻓﺎَﻥﺃَﺤﺪﺜﻙ )
 Artinya : Adakah akan kamu dengarkan maka karenanya aku akan menceritakannya padamu.
            e.Sesudah (ﻮﺍﻮُﻤﻌﻴةٍ) ( artinya serta ) yang didahului oleh nafi atau ( tholab )
              seperi yang terdapat pada nomor d.
              Contoh : (ﻟﻢْﻴﺄﻤﺭﻭﺍﺒﺎﻟﺨﻴﺮﻮَﻴﻧﺴﻮﺍﺃَﻧﻔﺴﻬﻢ ) asalnya
(ﺍﻮﺍَﻦﻴﻧﺴﻮ )
Artinya : Mereka belum menyuruh berbuat baik beserta mereka melapakan     diri mereka.
Ma’na ­– ma’na huruf nasob
1. ( ﺃَﻦْ ) Kalau masuk pada fi’il madhori’ menjadikan ma’na madhori’ jadi ma’na masdar
Contoh : ( ﺍَﻦْﺘﺼﻮﻤﻮﺍ ) artinya bahwa memuasakan kamu berubah menjadi
( ﺼﻴﺎﻤﻛﻢ)
Puasa kamu.
            Dari kata kerja berubah menjadi kata dasar.
            ( ﻠﻦ ) Kalau masuk pada fi’il mudhori’ memfaedah nafi fi’il madhori’ pada masa yang akan datang serta takkid (ﺍﻠﻤﻀﺎﺮﻉِﻔﻰﺍْﻤﺴﺘﻘﺒﻞﻤﻊﺍﻠﺘﺄْﻜﺪﻨﻔﻲ ) yang yang artinya tidak akan pernah. Contoh : 
            ( ﻠﻥْﻴَﺘﻜﻠﻣﻡﺍْﺴﺘﺎﺬﺤﺘﻰﺗﺼﻐﻮﺍ )
 Artinya : Tidak akan pernah bicara ustadz hingga kamu memperhatikannya.
( ﺇﺬﻥ ) masuk kepada fii’l mudhori’ memfaedahkan untuk jawab dan jazak
( ﻠﻠﺠﻮَﺍﺐﻮﺍﻠﺠﺰَﺍﺇِ ) untuk jawaban sebagai akibat dari perbuatan yang sudah atau yang akan dilakukan artinya kalau begitu :
Contoh : (ﺍﻟﻘﺼﺪﺗﺒﻟﻎﺇِﺫﻦﺍﻟﺼﺒﺮﺗﻠﻌﻖﺤﺘﻰﺍﻟﺒﺤﺪﺘﺑﻠﻎﻠﻦ )
Artinya : Tidak akn pernah kamu mencapai kemuliaan hingga kamu mencicipi kepahitan. Kalau begitu kamu akan sampai pada tujuan.
            (ﻜﻰْ ) merubah ma’na fi’il mudhori’ menjadi berpengertian agar.
            Contoh : (ﻻَﺗﺤﺯﻦ          ﻜﻰ        ﻠﻚ         ﺍﺒﻴﻦ)
            Artinya : aku jelaskan pada kamu agar kamu mengerti.
            (ﻠﻢﻜﻰْ ) merubah makna fi’l mudhori’ menjadi berpengertian untuk
(ﺗﻌﻠﻴﻞ )
Contoh  : (ﺠﺋﺖُﻠﻜﻲْﺃَﺘﻌﻠﻢ)
Artinya : Saya datang untuk belajar.

JAZAM FI’IL MUDHORI’
 Yang menjazamkan fi’il mudhori ada 18 yaitu :
( ﻤﺗﻰ _ ﻤﻬﻤﺎ _ ﻤﺎ _ ﻣﻥ _ ﺇِﺬﻣﺎ _ ﺇِﻦْ _ ﻻَﻧﺎﻫﻴﺔ _ ﺃَﻣﺮﻠﻢُ _ ﺃَﻟﻢْ _ ﻟﻤﺎ _ ﻟﻢْ _ ﺃَﻠﻣﺎ _ ﺃَﻧﻰ _ ﺃَﻴﻥَ _ ﻜﻳﻔﻤﺎ _ ﺃَﻱ _ ﺤﻳﺛﻤﺎ _ ﺃَﻳﺎ(

Huruf yang 18 ini terbagi pada dua bagian yaitu :
1.      Menjazamkan satu buah fi’il
2.      Menjazamkan dua buah fi’il
1.1  Yang menjazamkan satu fi’il ada 6 yaitu huruf :
(ﻻَﻧﺎﻫﻳﺔ _ ﻠﻢْﺃَﻤﺮٍ _  ﺃَﻠﻢ _ ﻠﻣﺎ _ﻠﻢ_ﺃَﻠﻣﺎ)
a. (ﻠﻢ) dinamakna huruf naïf karena dia menafikan ( menidakkan ) arti fi’il mudhori’.
Contoh : ( ﻠﻢْﻴﻀﺮِﺐ ) tidak memukul.
(  ﻠﻢ  ) dimanakan huruf jazam karena dia menjazamkan fi’ilmudhori :
Contoh : ( ﻠﻢْﻳﻘﻢ  )
(  ﻠﻢ  ) Dinamakan huruf qolab ( ﻘﻠﺐ ) karena dia membalikkan aman fi’il mudhori’ ke zaman madhi / masa yang lewat.
b. ( ﻠﻤﺎ ) sama dengan (ﻠﻢْ ) pada segi nama
                     Bedanya pada segi makna. Kalau (ﻠﻢ ) menafikan ( menidakkan ) masa yang   lewat saja.
Contoh : (ﻠﻢْﻴﺤﻀﺮ ) belum hadir.
Dia belum hadir sebelum bicara dan mungkin saja ketika bicara dan selesai bicara dia hadir.
Dan kadang – kadang ada juga untuk (ﺪﻮﺍﻢ danﺇِﺴﺗﻣﺮَﺍﺮٍ                  ) berkekalan dan berkelanjutan.
Contoh : (  ﻟﺪ       ﻮَﻟﻢْﻴﻮْ      ﻟﻢْﻴَﻟِﺪْ )
Artinya : “ Dia tidak beranak dan tidak di peranakkan, selama – lamanya.
               Sedangkan (ﻟﻤﺎ ) maknanya menafikan perbuatan di masa yang lewat tapi juga berlaku untuk zaman hal / zaman bicara. Contoh : (ﻠﻤﺎﻴَﺤﺪﺮ )
Belum hadir pada masa yang lewat dan juga pada waktu bicara.
      c. (ﺃَﻟﻢ ) adalah dasarnya (ﻟﻢ ) dimasukkan ke dalamnya hamzah istifham, maka berubah artinya menjadi takrir (ﺘﻗﺮِﻳﺮ ) artinya tetap. Contoh :
 (ﺃَﻟﻢْﻧﺴﺮﺡْﻟﻚَﺼﺪﺮَﻚ  ) Artinya : Adakah tidak aku lapangkan dada kamu.
      Pengertiannya : Aku sudah melapangkan dada kamu.
      d. ( أَلَمَّا    ) adalah (لَمَّا  ) yang dimasukkan hamzah istifham sama dengan no c.
      Contoh : (ﺃَﻟﻤﺎﻴﻗﻢْﺯَﻴﺪ  )
      Artinya : Adakah tidak berdiri si Zaid.
      Pengertiannya : Si Zaid telah berdiri.
e. (ﻋﺎﺀِ        ﻠﻢُﺍﻻَﻤﺮِﻮَﺍﻠﺪ  ) : Faedah / kegunaannya menjadikan arti fi’il mudhori’ berupa tuntutan yang datang dari yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah.
   Contoh : (ﻔﻞْﻳﻗُﻝْﺨﻳﺮًﺍ  )
      Artinya : Maka hendak katakanlah akan yang baik.
f. ( ﻻَﻠﻨﻬﻲِﻮﺍﻠﺪﻋﺎﺀِ ) : Faedah / kegunaannya melarang dari isi kalimat yang sesudah.
   Contoh : (ﻻَﺘﻗﻧﻄ  )
   Artinya : Janganlah kamu putus asa.
2. Yang menjazamkan dua fi’il, yaitu yang tinggal.
         Fi’il yang pertma dinamakan fi’il syarat dan yang kedua di namakan jawab / jaza’ syarat. Contoh : (ﺍِﻦْﺘﺬْﻫﺐْﺍﺬﻫﺐ  ) Artinya : Jika kamu pergi, saya pergi.
(ﺗﺬﻫﺏ  ) fi’il syarat (ﺍَﺬﻫﺏ  ) jawab / jazak syarat.
         Yang menjazamkan dua fi’il terbagi pada dua, yaitu huruf dan isim.
2.1. Yang huruf adalah :
         a) ( ﺍِﻦ ) dinamakan huruf syarat dan huruf jazam,
             Contoh : (ﺍِﻦﺗﺮْﺤﻢ)
              Artinya : Jika kamu mengasihi, engkau dikasihi.
         b) ( ﺍِﺫﻤﺎ ) dinamakan huruf syarat dan huruf jazam
             Contoh : (ﺍِﺫْﻤﺎﺘَﺗﻖِﺘﺮْﺗَﻖِ  )
             Artinya : Jika kamu bertaqwa, kamu meningkat.
             Fiil yang dijazam adalah (  ﺗﺘﻖِ  ) dan (ﺘﺮْﺘﻖِ ) tanda jazamnya adalah hazaf ya (يَ) karena dia fi’il yang mu’tal akhir.
            Faedah (ﺍﻥ ) dan (ﺍِﺫﻤﺎ  ) masuk kepada fi’il mudhori hanya semata-mata menunjukkan keterkaitan fi’il syarat dan jawab syarat.
2.2. Yang isim adalah
         a) (ﻤﻥ  ) di pakai untuk yang berakal.
              Contohnya : (ﻤﻥْﻴﻌﻤﻞﺴﻭْﺀَﻴﺠﺰَﺒﻪِ )
              Artinya : Orang – orag yang mengerjakan kejahatan di balasi dengan      kejahatan.
(ﻴﻌﻤﻞ) Fi’il syarat tanda jazamnya sukun (ﻴﺠﺰَ  ) jawab syarat tanda jazannya hazaf karena fi’il yang u’takhir.
b) (ﻤﺎ ) dipakai untuk yang tidak berakal contoh: (ﷲُﻴﻌﻠﻣﻪﺨﻴﺮٍﻣﻥﻥَﺘﻔﻌﻠﻭﻣﺎ)         
   Artinya : Apa – apa yang yang kamu perbuat dari kebaikan, mengetahui Allah akan kebaikan itu. (ﺗﻔﻌﻠﻭْﻥَ  ) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena dia fi’il yang lima. (ﻴﻌﻠﻢ) jawab syarat tanda jazamnya sukun karena dia fi’il yang shohih akhir.
c) (ﻤﻬﻣﺎ ) dipakai untuk yang tidak berakal.
   Contoh ( ﻴﻔﻌﻞﻭَﺍَﻨﻚَﻤﻬﻣﺎﺘﺄْﻣﺮِﻱْﺍﻠﻘﻟﺐَ           )
   “ Sesungguhnya apa – apa yang kamu perintahkan terhadap hati pasti dia     memperbuatnya”
   ( ﺘﺄﻣﺮِﻱ ) Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena fi’il yang lima.
   (ﻴﻔﻌﻞ ) jawab syarat tanda jazamnya sukun karena fi’il yang shohih akhir.  
d) (ﻣﺗﻰ ) dipakai untuk zaman contoh : (ﻣﺗﻰﺗﺗﻘﻥِﺍﻠﻠﻌﻣﻞَﺗﺒﻠﻎِﺍﻻَْﻣﻞ)
   artinya : Bila kamu meyakini pekerjaan, kamu meyakini pekerjaan, kamu akan mencapai cita – cita. (ﺗﺗﻘﻦ) fi’il syarat tanda jazamnya sukun yang ditakdirkan  atas ghain diberi harkat kasrah pada nun untuk bertemu dua sakin.
   (ﺗﺒﻠﻎ ) jawab syarat tanda jazamnya sukun yang ditakdirkan atas ghain diberi harkat kasrah karena pelepas bertemu dua yang sakin.
e) (ﺃَﻴﺎﻥ) dipakai untuk zaman, Contoh : (ﺃَﻴﺎﻥَﺘﺘﻗﻦﺍﻠﻌﻣﻞَﺘﺒْﻠﻎِﺍﻻَﻤﻞ ) artinya kapan kami melindungi kamu, kamu akan aman dari selain kami.
   (ﻤﻦﻧﺋْ) Fi’il syarat tanda jazamnnya sukun. (ﺘﺄْﻤﻦ ) jawab syarat tnda jazamnya sukun
f) (ﺃَﻴﻦ ) dipakai untuk tempat (ﻤﻜﺎﻥ) contoh (ﺃَﻴﻧﻣﺎﺘﻜﻮْﻧﻮْﺍﻴﺪﺮِﻜﻜﻢﺍﻠﻣﻮﺕ)
   artinya : dimana saja kamu berada, kematian akan menemukanmu.
   (ﺘﻜﻮﻥ ) Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun karena dia fi’il yang lima.

   (ﻴﺪْﺮﻙ ) Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena dia fi’il yang shahih akhir.
g) (أَنَّى) dipakaikan untuk tempat. Contoh   (ﻣﺎﺃَﻧﻰﺘَﺫْﻫﺑﺎﺘﺨﺪَ) Artinya : kemana saja kamu berdua pergi kamu akan dilayani.
   ( ﺃَﻧﻰ ) fi’il syarat tanda jazamnya hazaf  nun karena fi’il yang lima.
   ( ﺗﺫﻫﺑﺎ ) Jawab syarat tanda jazamnya hazah nun karena dia fi’il yang lima.
h) ( ﺣﻴﺛﻣﺎ ) dipakaikan untuk makan (tempat). Contoh : (ﺣﻴﺛﻣﺎﺘﻧﺯﻻَﺗﻜﺮﻣﺎ)
artinya : Dimana saja kamu singgahkamu dimuliakan.
   ( ﺗﻧﺯﻻ ) Fi’il syarat tanda jazamnya haaf nun karena dia fi’il yang lima.
   ( ﺗﻜﺮﻣﺎ ) jawab syarat tanda jazamnya hazaf nun karena dia fi’il yang lima.
i) ( ﻜﻴﻔﻣﺎ ) dipakaikan untuk keadaan keadaan (ﺍَﻠﺤﺎﻞ ) contoh
( ﻜﻴﻔﻣﺎﺗﺠﻠﺱْﺃَﺠﻠﺱ )
   artinya : Bagaimana saja kamu duduk saya duduk.
j) ( ﺍَﻲﱡ ) Pantas untuk keseluruhan keadaan, melihat kemana dia diidafakan.
   Contoh: (ﺘﺳﺗﻔﺪﺍَﻲﱡﻜﺗﺎﺐٍﺗﻘﺮﺃْ )
   Artinya : mana saa buku yang kamu baca. Kamu akan mendapatkan faedah.
   ( ﺗﻘﺮﺃ ) fi’il syarat tanda jazamnya  sukun karena fi’il shohih akhir.
   (ﺘﺳﺘﻔﺪ ) Jawab syarat tanda jazamnya sukun karena shohih akhir.
   Keseluruhan diatas adalah huruf atau izim yang mengandung syarat dan menjazamkan fi’il mudhari’
   Adalagi huruf yang mengandung syarat tapi tidak menjazamkan fi’il yaitu:
   (ﻠﻣﺎ _ ﻜﻟﻣﺎ _ ﻟﻭ _ ﻟﻭْﻣﺎ _ ﺃَﻣﺎ _ ﺇِﺫَﺍ )
   (ﻠﻣﺎ ) dan (ﻜﻟﻣﺎ) hanya bisa masuk pada fi’il madhi.
   Kalimat yang akan menjadi jawab harus fi’il boleh fi’il madhi dan juga boleh fi’il mudhori.
   Kalau kalimat itu tidak bisa menjadi jawab karena dia jumlah ismiah atau karena dia fi’il yang mengandung arti tholab ( tuntunan ) atau karena dia jamid atau karena disertai ( ﻟﻥْ ) atau ( ﻘﺪْ ) atau ( ) atau ( ﺳﻭﻒ ) maka wajib memasukan
( ) kedalam.
Contoh :
Contoh jawab jumlah ismiyah (ﻴﻤﺳﺳﻚَﺒﺨﻴﺮٍﻔﻬﻮَﻋﻟﻰﻛﻞﱢﺷﻴﺊٍﻘَﺪِﻴﺮ)
Contoh jawaban disertai (ﻣﺎ)    ﻔﺄِﻦْﺗﻮَﻠﻴﺘﻢْﻔﻤﺎﺴﺄَﻠﺗﻜﻡ
Contoh jawaban yang mengandung tholah :
                 ( ﻧﻱْﻴﺤﺒﺒﻛﻢﺍﷲُﺇِﻦْﻛﻧﺗﻢْﺘﺤﺒﻮﺍﻦَﺍﷲَﻔﺄَﺘﺒﻌﻮِ )
Contoh jawaban fi’il Jamid
(ﻔﻌﺳﻰﺮﺑﻰﺃَﻦْﺘﺅْﺘﻴﻦِﺨﻴﺮﺍﺍِﻦْﺗﺮَﻦِﺍَﻧﺎﺍَﻗﻞﻣﻧﻚَﻣﺎﻻﻮَﻠﺪﺍ)
 Contoh jawaban yang disertai (ﻟﻦ) (ﻮَﻤﺎﺘﻔﻌَﻠﻮْﺍﻤﻥْﺨﻴﺮٍﻔﻠﻥْﺗﻜﻔَﺮﻮْﺍﻩُ   )
Contoh jawaban disertai ( ﻗﺪ ) ( ﺇِﻦْﻴﺸﺮِﻖْﻔﻘﺩﺴﺮَﻖﺃَﺥٌﻠﻪُﻣﻦْﻘﺒﻞ )
Kita boleh menghazafkan fi’il syarat kalau dia terletak sesudah (ﺇِﻦ ) yang diidghamkan pada ( ﻻَ ) contoh (ﺗﻜﻠﻢَﺒﺨﻴْﺮﻮﺍﻻﱠﻓﺎﺴﻜﺖ ) asalnya
(ﺒﺨﻴْﺮﻓﺎﺴﻜﺖَﻜﻠﻢَﺒﺨﻴﺮﻮﺍﻦْﻻَﺗﺗﻜﻠﻢَ)
              Dan boleh juga menghafakan jawab syarat kalau di dahului oleh sesuatu yang pantas menjadi jawab. Conth (ﻒُﺇِﻦْﺍَﻘﺪَﻤﺕﺍَﻧﺖَﻤﺠﺎﺰِ ) asalnya
( ﺍَﻧﺕَﻤﺠﺎﺰِﻑُﺇﻦْﺍَﻘﺪَﻤﺕَﺠﺎﺰَﻓﺕ ) ketentuan fi’il syaratnya harus fi’il madhi.
3.      Fi’il Amar ( kata kerja perintah / kalimat perintah )
            Yaitu : (ﺃَْﻷَﻤﺮُﻣﺎﻴﻄﻠﺐُﺒﻪِﺤﺼﻭﻞُﺷﻴﺉٍﺒﻌﺪﺰَﻣﻥِﺍﻠﺗﻜﻠﻢ )
   Artinya : Amar adalah fi’il yang dituntut hasil pekerjaan sesudah masa bicara .
   Contoh : (ﺍِﺠﻠﺲ ) duduklah kamu.
   Tanda fi’il amar
            1. Bisa menerima ya muannats mukhotobah contoh (ﺇِﻀﺮِﺏ ) jadi
               (ﺇِﻀﺮِﺒﻰ)
            2. Bisa menerima nun taukid contoh (ﺇِﻀﺮِﺏ ) jadi ( ﺇِﻀﺮِﺒﻥ )
-  Hukum fi’il amar adaadalah dibina dengan apa mudhari nyu dijazamkan.
- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan sukun contoh (ﻠﻢْﻳﻧﺼﺮ ) maka Amarnya dibina atas sukun yaitu (ﺃُﻧﺼﺮ )
-  Kalau mudhari’ dijazamkan dengan hazaf nun contoh (ﻟﻢْﻳﻧﺼﺮﺍ ) maka Amarnya dibina atas hazaf nun yaitu (ﺃُﻧﺼﺮﺍ )
-  Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan hazaf akhir contoh (ﻠﻢﻳﺮﻢ ) maka Amarnya
   dibina atas haaf akhir yaitu (ﺇِﺮﻢ )
            2.3 Huruf ( Kata penghubung ) yaitu :
( ﻮَﺍْﻠﺤﺮْﻑُﻤﺎﻻَﻴﺴﺗﻘﻞﺒﺎﺍﻠﻤﻔﻬﻮﻤﻴﺔ )
   Artinya : Huruf yaitu kalimat yang tidak mempunyai pemahaman tersendiri
            Contoh (ﻠﻢ ) – tidak. Ini tidak biaa dipahami tanpa ada kalimat yang lain.
-          Tanda bagi huruf adalah tidak ada padanya tanda isim dan tanda fi’il perbandingannya sama dengan (  _ _ )
      Tanda bagi jim adalah titik satu dibwah
      Tanda bagi kho adalah titk satu diatas
.           Tanda bagi ha adalah tidak ada titik diatas dan tidak ada titik dibawah   
                       

2 komentar: